Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan beredarnya foto-foto yang memperlihatkan konvoi mirip pendukung gerombolan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Makassar melalui Twitter dan beredarnya video Youtube ancaman yang bikin gempar akhir Desember lalu.
"Itu bukan ancaman, hanya sensasi belaka. Jadi masyarakat tidak terlalu takut dan hal itu jangan dibesar-besarkan," terang Ketua PBNU KH. Maksum Machfoedz, di Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Menurut dia, agama Islam tidak mentoleransi kekerasan seperti yang dilakukan oleh kelompok ISIS. Sebab, ISIS telah bertindak sadistis terhadap orang yang tidak sejalan dengan ajarannya.
“Agama Islam tidak menoleransi kekerasan,” beber Maksum.
Kendati warga negara Indonesia yang bergabung ISIS terhitung relatif kecil jumlahnya, namun kata Maksum, bukan berarti kasus itu tidak penting untuk dicermati. Semua masyarakat Indonesia harus tetap waspada dan tidak terpengaruh dengan paham ISIS.
"Jangan sampai masyarakat terpengaruh dan kemasukan oleh paham dan ideologi ISIS yang disebarkan oleh kelompok atau jaringan tertentu," ujarnya.
Sebelumnya, muncul video ancaman yang diduga dari anggota ISIS bernama Abu Jandal Al Yamani Al Indonesi di YouTube. Ancaman itu ditujukan terhadap Polisi, TNI, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). (Ein)
PBNU Ajak Masyarakat Tidak Terpengaruh Paham dan Ideologi ISIS
Tak ada toleransi bagi kekerasan seperti yang dilakukan oleh kelompok ISIS. “Agama Islam tidak menoleransi kekerasan.”
diperbarui 27 Jan 2015, 17:20 WIBKantor PBNU.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cina VS Palestina, Upaya Diplomasi di Tengah Perang
Digadang Jadi Menkeu Kabinet Prabowo, Ini Jawaban Kartika Wirjoatmodjo
Potret Bella Hadid Kenakan Gaun Tembus Pandang Tanpa Bra di Cannes 2024
Bank BSI Terdekat Bisa Ditemukan Lewat Mobile Banking & Google Maps
Jumlah Penduduk Bertambah, Pemilih Pilkada di Jatim Diprediksi Meningkat Jadi 32 Juta
Enhypen Gelar Konser Perdana di Indonesia Selama 2 Hari, Termasuk Saat HUT ke-79 RI 17 Agustus 2024
Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Gunung Berapi Super di Italia, Terkuat dalam 40 Tahun
Cek Fakta: Tidak Benar Video Ibu Baby Jailyn yang Tinggalkan Bayinya Selama 10 Hari Dihukum Suntik Mati
Resmi Jadi Manajer Baru Gantikan Jurgen Klopp, Ini Agenda yang Bakal Dikerjakan Arne Slot Bersama Liverpool
Benarkah Gaji ke-13 PNS Dihentikan, Ini Kata Kemenkeu
Pengamat: Starlink Bisa Libas Operator Seluler di Indonesia Jika Dibiarkan Tanpa Regulasi
Pengacara Terpidana Ungkap Kejanggalan Antara Tuntutan dan Fakta Pembunuhan Vina Cirebon