Butuh 2 Tahun Mempersiapkan Film Filosopi Kopi

Cerita dalam film Filosopi Kopi dikembangkan lebih luas daripada cerita di novel aslinya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 09 Jan 2015, 08:30 WIB
Cerita dalam film Filosopi Kopi dikembangkan lebih luas daripada cerita di novel aslinya.

Liputan6.com, Jakarta Butuh proses panjang agar sebuah film dapat tersaji dengan baik kehadapan penonton. Seperti film Filosofi Kopi yang diangkat dari novel karya Dewi Lestari ini sudah mulai disiapkan sejak 2013.

"Persiapannya sudah dari film Cahaya Dari Timur rilis, sekitar Juli 2014. Penulisan dari 2013. Kini kami tinggal pencet kamera dan syuting jalan," kata Angga Dwimas Sasongko, selaku sutradara di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (8/1/2015).

Angga menjelaskan bahwa film ini tidak jauh berbeda dengan novel aslinya. Namun, karena cerita dibuku terlalu ringkas, maka Angga dan tim mencoba untuk menambahkan isi cerita baru di dalamnya.

"Karena di buku cenderung pendek, maka sejak dua tahun lalu saya beserta Dewi Lestari dan tim mengembangkan cerita dasar, sehingga cerita menjadi panjang dan memiliki durasi yang pas untuk sebuah film," tambah Angga.

Film ini bercerita tentang persahabatan dua orang, Jodi (diperankan Rio Dewanto) dan Ben (Chicco Jerikho). Karena Jodi melihat kecintaan Ben akan kopi terlalu mendalam, maka Jodi sebagai sahabat membuatkan kedai kopi untuk Ben menyalurkan hobinya.

Kedai tersebut bernama Filosofi Kopi, di mana kedai tersebut telah dibangun sendiri oleh rumah produksi Visinema. "Kami membangun sendiri kedai tersebut di Pangalengan, dari mulai tanah kosong. Jadi, kami tidak menyewa tempat untuk syuting," kata Angga. (fei)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya