Disambangi Dubes Finlandia, JK dan Menteri M Nasir Bahas Ini

Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Palvi Hiltunen-Toivio menemui JK dan menteri M Nasir di kantor Wapres.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 20 Nov 2014, 18:57 WIB
Pria kelahiran Ngawi, 27 Juni 1960 ini dikenal sebagai pakar anggaran.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Palvi Hiltunen-Toivio menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Hadir pula dalam pertemuan itu Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) M Nasir.

Kedatangan Dubes Finlandia itu untuk membahas peningkatan kerja sama di bidang pendidikan, pengembangan riset dan teknologi antara Indonesia dengan sejumlah universitas di Finlandia.

"Pembicaraan menyangkut di dalam pengembangan ini adalah kita meningkatkan sustainability di dalam masalah forestry -- dalam masalah hutan, perlindungan hutan dan pembinaan kawasan hutan. Demikian pula masalah yang terkait dengan teknologi," ujar Nasir di lokasi, Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Dia mengatakan, kini adalah waktunya mengajak peran swasta dan lembaga akademis internasional untuk ikut mengembangkan kegiatan riset di Indonesia.

"Yang dalam hal ini riset yang ada di Indonesia itu perlu kita kembangkan kita lakukan hilirisasi. Kita lakukan komersialisasi apa yang sudah berjalan, dan akan berjalan dan akan dijalankan bersama kami melakukan kerja sama dengan Finlandia ini," ucapnya.

Ia mengatakan, pasca-pertemuan tersebut, pihaknya akan kembali melakukan pertemuan lanjutan agar kerja sama tersebut dapat direalisasikan.

"Rasanya harus kami lakukan dalam waktu singkat, tahun 2015 ini kami bisa mem-follow up. Nanti kami follow up di sana kaitannya dengan masalah hilirisasi dan sustainability di bidang forestry dalam bidang teknologi. Itu yang sangat penting sekali. Itu pembicaraanya," kata dia.

Untuk riset tersebut, Nasir mengatakan, salah satunya yaitu mengenai permasalahan perubahan iklim.

"Yang tadi di bidang ristek itu bagaimana masalah pertanian di Indonesia. Itu berpengaruh karena adanya climate change itu. Itu sangat penting," tandas Nasir. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya