Shift Kerja Tak Teratur Perlambat Kinerja Otak

Studi terbaru menunjukkan akibat negatif dari shift kerja yang tidak teratur terhadap kesehatan mental.

oleh Rio Apinino diperbarui 16 Nov 2014, 13:00 WIB
Wanita yang bekerja shift malam dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa studi menemukan bahwa bekerja dengan shift yang tidak teratur berakibat pada banyak hal, misalnya penyakit hati. Dikutip dari Huffingtonpost pada Jumat (14/11/2014), studi terbaru menunjukkan akibat negatif dari shift kerja yang tidak teratur terhadap kesehatan mental.

Bekerja dengan kombinasi waktu kerja siang dan malam dapat berakibat pada menurunnya keseluruhan fungsi otak dan pemrosesan informasi. Meskipun begitu, mereka yang tidak lagi bekerja shift akan kembali memiliki fungsi otak seperti biasa, meskipun memerlukan waktu yang cukup lama.

Adapun yang dimaksud dengan kerja shift yang tidak teratur dalam studi ini adalah menghabiskan waktu setidaknya 50 hari dalam setahun dan membuat seseorang tidur setelah tengah malam dan bangun sebelum pukul 5 pagi atau justru bekerja sepanjang malam.

Penelitian ini dilakukan kepada 3.119 orang. Diakhir penelitian, salah satu kesimpulannya adalah mereka yang telah bekerja shift tidak teratur lebih dari 10 tahun memiliki skor yang sebanding dengan orang lain yang lebih tua sekitar 6,5 tahun dari mereka tetapi tidak melakukan kerja shift.

Untuk mengurangi dampak tersebut, tidak ada cara lain selain kembali bekerja secara normal. Kebanyakan pekerja yang bekerja shift tidak teratur pun menginginkan hal tersebut, meskipun belum tentu mereka bisa.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya