Keluarga Pemilik MU Masih Terima Ancaman dari Fans

Ancaman tersebut pertama kali diterima keluarga Glazer saat mengakuisisi MU pada 2005 lalu.

oleh Bagusthira Evan Pratama diperbarui 07 Okt 2014, 22:59 WIB
Protes para fans MU terhadap takeover Malcolm Glazer pada 2005.

Liputan6.com, Manchester - Keputusan Malcolm Glazer membeli saham Manchester United pada 2005 lalu rupanya menimbulkan teror yang diterima keluarganya. Seperti dilaporkan Daily Mail, Glazer dan keluarganya menerima berbagai ancaman yang diduga datang dari fans garis keras MU.

Polisi di Inggris sudah melakukan penyelidikan. Bahkan Biro Investigasi Federal (FBI) ikut menangani kasus ini. Namun beragam teror masih saja diterima keluarga Glazer hingga saat ini.

Para pelaku penebar ancaman kabarnya resah sejak Galzer mengakuisisi MU. Berbagai bentuk protes telah mereka lancarkan yang sayangnya tidak membuahkan hasil.

Manchester United fans declare their feelings towards Glazer's takeover with a large banner in 2005


Fans garis keras MU khawatir keluarga Glazer akan menaikan harga tiket pertandingan, membebani klub dengan hutang, bahkan menjual Stadion Old Trafford yang merupakan markas kebanggaan kubu Setan Merah.

Polisi sudah mengumpulkan berkas laporan yang datang dari keluarga Glazer. Berkas tersebut diperkirakan mencapai 120 lembar. Sejauh ini, polisi Inggris serta FBI masih bekerja keras untuk meredakan situasi buruk ini.

Namun kabar lain menyebutkan bahwa kasus tersebut akan segera ditutup. Alasannya, polisi tak bisa menemukan siapa saja pelaku dari kejadian ini.

Malcolm Glazer sendiri sudah tutup usia pada 28 Mei 2014 lalu. Ia meninggal dunia saat usianya menginjak 85 tahun.

United fans hold a controversial sign in the air before a Champions League clash with AC Milan in 2005

 

Baca juga:

Sulit Bersaing di Arsenal, Faktor Utama Fabregas Gabung Chelsea

Cinta Lama Balotelli dengan Model Panas Kembali Bersemi?

Hindari Degradasi, Klub Brasil Gunakan Jasa Hipnotis

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya