Stok Melimpah, Harga Minyak Terus Anjlok

Harga minyak terus merosot dalam sepekan terakhir terimbas melimpahnya pasokan global yang menekan pasar.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Okt 2014, 07:07 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Turun (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak terus merosot dalam sepekan terakhir terimbas melimpahnya pasokan global yang menekan pasar dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang ditopang cerahnya data ekonomi AS.

Dilansir dari Wall Street Journal, Sabtu (4/10/2014), harga minyak jenis brent yang jadi patokan harga global, kini telah turun 20 persen dari level tertinggi pada pertengahan Juni.

Pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), harga minyak jenis Brent turun US$ 1,11 atau 1,2 persen menjadi US$ 92,31 per barel di ICE Futures Europe. Ini merupakan penutupan terendah sejak 28 Juni 2012.

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun US$ 1,27 atau 1,4 persen menjadi US$ 89,74 per barel di New York Mercantile Exchange. 

Stok minyak global jauh di atas permintaan dunia dalam beberapa bulan terakhir, memicu spekulasi di kalangan investor tentang apakah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengurangi produksi untuk menjaga harga tinggi.

Namun, Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan pemotongan harga minyak, yang ditafsirkan pasar sebagai tanda kerajaan cenderung tidak memangkas produksi.

Sementara itu, dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya setelah data pekerjaan AS September melebihi harapan. Penguatan dolar AS membuat minyak menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang asing. (Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya