Pasokan Memadai, Harga Minyak Mentah Anjlok

Kontrak minyak di Amerika Serikat turun US$ 3,41 menjadi US$ 91,16 per barel di New York Mercantile Exchange.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Okt 2014, 06:40 WIB
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, New York - Pasokan yang berlimpah menjadi penyebab terbesar penurunan harga minyak pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta).

Mengutip foxbusiness.com, Rabu (1/10/2014), kontrak minyak di Amerika Serikat turun US$ 3,41 menjadi US$ 91,16 per barel di New York Mercantile Exchange. Penurunan tersebut merupakan penurunan terburuk sejak November 2012 dan juga penurunan kuartalan terbesar sejak kuartal kedua 2012.

Kontrak minyak mentah jenis Brent turun US$ 2,70 atau 2,8 persen menjadi US$ 94,49 per barel di Bursa ICE Futures Europe. Harga tersebut turun sebesar 20,5 persen dari US$ 118,90 atau level puncak yang pernah dicapai pada 8 Februari 2013.

Data Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan bahwa pasikan minyak berlimpah atau berada di level tertinggi dalam dua tahun terakhir pada bulan September kemarin sebagai akibat dari peningkatan hasil produksi di Arab Saudi dan Libya.

Pasokan yang ada mencapai 31 juta barel, lebih tinggi jika dibanding dengan perkiraan awal dan juga dibanding dengan permintaan minyak mentah yang berada di level 29,2 juta barel.

Sebelumnya, OPEC mengumumkan kepada para negara anggotanya untuk mengurangi jumlah produksi untuk mencegah penurunan harga minyak yang terlalu dalam. Namun ternyata himbauan tersebut tidak berhasil. (Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya