Liputan6.com, Pekanbaru - Penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Riau memeriksa 3 pedagang warung tuak di Kabupaten Siak karena diduga membeli daging hasil pembunuhan disertai mutilasi. Mereka mengaku tertipu oleh 4 tersangka karena dibeli malam hari.
"3 Pedagang identitasnya dirahasiakan. Mereka mengaku membelinya karena tersangka menyebut itu sebagai daging sapi," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Arif Rachman Hakim, di ruangannya, Rabu (13/8/2014).
Penjualan dilakukan oleh tersangka D. Siswa SMA itu diperintahkan otak pelaku mutilasi MD untuk membawa bungkusan plastik ke warung tuak. "Ada unsur pemaksaan terhadap D, yang dilakukan MD," kata Arif.
Pengakuan MD, perbuatan keji itu dilakukan untuk biaya kehidupan. Ia juga menggunakan hasilnya untuk memperbaiki sepeda motor. Sejauh ini, korban hasil pembunuhan disertai mutilasi di Siak sudah 7 orang.
Sejauh ini, 5 jasad korban sudah dikirimkan ke Pusat Kesehatan Polri di Jakarta. Pengiriman untuk tes DNA korban dan mencocokkannya dengan DNA orangtua korban.
Sementara itu, 3 dari 4 tersangka mengaku melakukan perbuatannya dibawah tekanan MD. Jika menolak, 3 tersangka lainnya diancam dibunuh oleh MD.
Dalam beraksi, MD mencari calon korbannya. Begitu korban terbujuk dan dibawa ke rumah, MD menjadikan istrinya DD sebagai eksekutor. Jika ditolak, DD menjadi sasaran kemarahan MD. "Karena sudah tidak tahan dengan perbuatan suaminya itu, DD akhirnya meminta cerai. Selanjutnya, DD meninggalkan rumah," ujar Arif.
Setelah bercerai, MD berusaha mendekati DP dan S. 2 Tersangka terakhir tersebut sudah berteman dekat dengannya. "2 Pelaku juga diancam. Keduanya akan dibunuh dan dimutilasi jika tidak mau menjadi eksekutor dan membuang jasad korban ke daerah perkebunan, pemakaman dan pinggir sungai," ucap Arif.
Meski 3 tersangka di bawah ancaman, penyidik tetap menjeratnya dengan pembunuhan secara bersama-sama. Yaitu Pasal 340 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Ancaman maksimalnya adalah hukuman mati. (Mut)
Polisi Periksa 3 Penjual Tuak yang Diduga Beli Daging Mutilasi
3 dari 4 tersangka mengaku melakukan perbuatannya dibawah tekanan MD, yang merupakan otak pelaku mutilasi.
diperbarui 13 Agu 2014, 16:55 WIBPihak keluarga menunggu dengan cemas hasil Forensik dengan tes DNA kerangka
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pameran Seni Rupa Bergerak di TIM Jakarta
8 Drakor Rating Rendah Ini Punya Cerita yang Menarik, Mau Coba Nonton?
Banyak Putusan MK Tolak Permohonan PPP, KPU: Ikhtiar PT 4 Persen Tak Tercapai
Portal Dublin-New York Kembali Dibuka Usai Insiden Tak Senonoh, Kini Diawasi dan Jam Operasional Dibatasi
Sejarah Singkat Gereja Santo Antonius Purbayan, Gereja Katolik Pertama dan Tertua di Solo
Tragedi Singapore Airlines: Mengenal Apa Itu Turbulensi Udara dan Tips Menghadapinya
Imigrasi Surabaya Permudah Proses Mendapatkan Kewarganegaraan Indonesia
12 Pantangan Asam Lambung dan GERD, Catat Makanan yang Dapat Mencegahnya
DPR: Kesepakatan bersama WWF ke-10 Bali akan Diserahkan ke IPU
5 Tips Mengatasi Jet Lag, Tetap Segar Setelah Menempuh Perjalanan Jauh
Solusi Spektakuler Ducati Atasi Dilema Marc Marquez atau Jorge Martin di MotoGP
Respons Andrew Andika Setelah Tengku Dewi Menudingnya Selingkuh: Doain Aja yang Terbaik