Putin Ditekan Barat untuk Memberi Akses ke Lokasi Jatuhnya MH17

Rutte mengatakan kepada Vladimir Putin bahwa dia memiliki satu kesempatan terakhir untuk menunjukkan bahwa Moskow berniat membantu.

oleh Rinaldo diperbarui 20 Jul 2014, 10:23 WIB
Petugas dari Ukraina mengangkat jenazah korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Grabovo, Donetsk, Ukraina (REUTERS/Maxim Zmeyev)

Liputan6.com, Amsterdam - Negara-negara Barat terus menuntut Rusia menekan para pemberontak pro-Rusia untuk memberikan akses penuh ke lokasi  pesawat MH17 Malaysia jatuh Kamis 17 Juli lalu.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menjelaskan, dia mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia memiliki satu kesempatan terakhir untuk menunjukkan bahwa Moskow berniat membantu. Rutte mengatakan ia memiliki percakapan telepon yang "mendalam" dengan Putin.

"Saya mengatakan kepadanya 'Waktu hampir habis bagi Anda untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Anda memiliki niat baik'," kata Rutte seperti dikutip BBC, Minggu (20/7/2014).

Rutte menambahkan, rakyat Belanda marah pada gambar tayangan tubuh yang diangkut di lokasi kecelakaan dan meminta Presiden Rusia untuk menunjukkan bahwa ia akan melakukan apa yang diharapkan dari dirinya dan akan mengerahkan pengaruhnya.

Hingga Minggu pagi keberadaan kotak hitam perekam penerbangan pesawat itu juga masih menjadi misteri. Sementara Ukraina telah menuduh militan di lokasi kecelakaan mencoba ntuk Klik menghancurkan bukti adanya kejahatan internasional.

Wartawan BBC di lokasi mengatakan ia melihat mayat yang diangkut oleh pekerja darurat, tapi tidak jelas ke mana mereka dibawa atau apakah para pekerja setia kepada pemberontak atau pemerintah di Kiev. (Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya