ATM Keblokir, Nasabah Bank Mandiri Merasa Terganggu

Nasabah berharap kepada Bank Mandiri dan seluruh bank di Tanah Air untuk terus meningkatkan sistem keamanan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Mei 2014, 08:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pemblokiran kartu automated teller Machine (ATM) yang dimiliki oleh nasabah oleh PT Bank Mandiri Tbk membuat nasabah kesulitan mengambil uang. Padahal mereka harus memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Budi Rahayu , salah seorang nasabah Bank Mandiri yang diblokir kartu ATM-nya sempat mengunjungi  Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Jakarta Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Selasa (13/5/2014) menjelang sore. Namun ternyata, operasional kantor tersebut sudah tutup pada pukul 15.00 WIB.

"Saya mau buka blokir, malah tutup. Nggak bisa ambil uang, puasa makan lagi deh saya," keluh wanita yang bekerja sebagai Pelaksana Teknisi Transfusi Darah di RSCM kepada Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (15/5/2014).

Budi  merasa terganggu dengan pemblokiran tersebut. Alasannya, dia menjadi susah untuk membeli kebutuhan bagi sang buah hati. "Sebagai Ibu saya merasa dirugikan karena susu anak nggak kebeli. Tapi sebagai nasabah, ini risiko," tutur Wanita berusia 45 tahun itu.

Dia menceritakan kondisi keuangan yang pas-pasan karena tak dapat menarik uang. Apalagi Wanita berjilbab tersebut baru saja sembuh dari sakitnya.

"Saya habis dirawat beberapa hari ini, jadi nggak tahu pemblokiran. Pas saya mau ambil uang malah nggak bisa, jadi terasa miskin banget sekarang ini," jelasnya.

Dengan kejadian ini, Budi mengaku hilang kepercayaan terhadap Bank Mandiri. "Mau pindah bank lain saja, kayaknya lebih aman. Tapi tetap bank milik pemerintah," ujarnya.

Berbeda, Perawat di RSCM, Mei justru tak khawatir dengan pemblokiran tersebut. Dia menganggap ini adalah ulah dari oknum  yang ingin memanfaatkan kelemahan sistem Bank Mandiri.

"Memang bukan kali ini saja, tapi saya percaya. Karena hacker di mana-mana, banyak orang pintar tapi kepintarannya buat kejahatan. Saya nggak menyalahkan banknya, karena ini sudah jadi risiko nasabah," tukas nasabah Bank Mandiri sejak 2002 itu.

Dia berharap kepada Bank Mandiri dan seluruh bank di Tanah Air untuk terus meningkatkan sistem keamanan perbankan agar kasus serupa tak terulang kembali. (Fik/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya