Sukses

Lagi, 39 Anggota RMS Dibekuk

Jajaran Polres Ambon, Maluku, kembali membekuk 39 anggota RMS di sejumlah wilayah di kota tersebut. Jumlah keseluruhan anggota RMS yang ditahan mencapai 60 orang.

Liputan6.com, Ambon: Penangkapan anggota gerakan separatis Republik Maluku Selatan kembali terjadi. Dalam dua hari terakhir, jajaran Kepolisian Resor Ambon telah menangkap 39 orang di sejumlah tempat yang berbeda. Di Desa Alang, Ambon, polisi membekuk 16 orang, Kamis kemarin. Sedangkan, Jumat (25/4) dini hari, empat anggota RMS lainnya dibekuk di kawasan Benteng Atas, Ambon dan 19 lainnya dibekuk di Desa Hutumuri, Kecamatan Baboala. Dengan begitu, jumlah keseluruhan anggota RMS yang telah ditahan di Polres Ambon mencapai 60 orang.

Menurut Kepala Polres Ambon Ajun Komisaris Besar Polisi Teguh Budi Prasojo, selain membekuk para anggota, polisi sejauh ini juga telah menyita puluhan bendera RMS. Sekitar 20 bendera disita di kawasan Batu Gajah Kayu Putih dan Kudamati. Di kawasan Paso, polisi menemukan 34 bendera gerakan separatis ini yang siap dikibarkan di beberapa tempat.

Penangkapan 16 anggota tersebut dilakukan sehari sebelum hari ulang tahun gerakan separatis RMS yang jatuh pada hari ini. Dalam penggerebekan tersebut, sejumlah tentara berpencar mencari kediaman orang-orang yang diduga pengikut RMS. Rumah pertama yang disatroni adalah milik Yusuf Sapakoly yang diketahui adalah ketua gerakan separatis RMS Sektor Alang. Di sana aparat TNI menemukan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan aktivitas RMS, seperti bendera, potongan bahan bendera, dan mesin jahit.

Ketika digeledah, tentara tak menemukan Yusuf. Pasalnya, dia telah lebih dahulu diseret ke sebuah rumah bersama 15 anak buahnya oleh aparat TNI yang menempati pos keamanan di wilayah Desa Alang, Kecamatan Lelihitu. Selanjutnya, ke-16 anggota RMS ini digelandang menuju Markas Polres Ambon untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, polisi telah menahan 21 pengikut RMS menjelang peringatan HUT RMS yang jatuh pada hari ini. Sembilan di antaranya ditangkap saat menggelar rapat persiapan peringatan, termasuk John Rea, mantan Dosen Universitas Pattimura yang menjabat sebagai Panglima Perang RMS [baca: Lagi, Sepuluh Anggota RMS Dicokok].(ORS/Sahlan Heluth)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini