Sukses

Kebakaran Stasiun Klender Paksa Penumpang Batalkan Perjalanan

Pengguna jasa kereta api yang sudah mulai berdatangan ke stasiun ikut panik. Sebab kobaran api terus membesar.

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran yang menghanguskan Stasiun Klender, Jakarta Timur tadi pagi sempat terekam video amatir. Warga sekitar maupun petugas tidak bisa berbuat banyak.

Bahkan pengguna jasa kereta api yang sudah mulai berdatangan ke stasiun juga ikut panik. Sebab kobaran api terus membesar dan menyambar barang-barang yang mudah terbakar.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (19/5/2017), belasan unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan langsung memadamkan api yang terus berkobar dan membakar kantor PT KAI tempat penjualan tiket hingga menjalar ke kamar mandi.

Petugas pun berupaya memblokir api agar tidak merembet ke bangunan lain. Setelah berjibaku sekitar satu jam kobaran api baru bisa diatasi. Namun sebagian besar bangunan milik PT KAI ini ludes terbakar.

Kebakaran di Stasiun Klender juga berdampak ke stasiun lain. Di Stasiun Cakung, Jakarta Timur ratusan calon penumpang terpaksa mencari alternatif transportasi agar bisa mencapai lokasi tujuan. Setelah mengetahui rangkaian KRL tidak bisa melewati Stasiun Klender.

Bahkan ada yang membatalkan perjalanan karena tak mudah melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain akibat macet parah di lokasi yang akan dilewati.

Mengetahui dampak kebakaran Stasiun Klender, pihak PT KAI pun minta maaf. Peristiwa ini membuat aktivitas para pengguna kereta menjadi terganggu dan perjalanan sejumlah rangkaian kereta baik KRL maupun kereta jarak jauh juga ikut tertunda.

Kebakaran ini juga mengakibatkan Stasiun Klender ini tidak bisa melayani penumpang KRL untuk beberapa hari ke depan sehingga pelayanan berpindah ke stasiun terdekat.

Saksikan tayangan video Kebakaran di Stasiun Klender selengkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.