Sukses

Bikin Bangga! 20 Anak Muda RI Sabet Penghargaan di Swift Student Challenge Apple 2025, Ini Deretan Aplikasinya!

Sebanyak 20 pelajar Indonesia menorehkan prestasi membanggakan dengan memenangkan Swift Student Challenge 2025 yang diadakan Apple. Inovasi mereka, mulai dari simulasi empati disabilitas hingga aplikasi dukung kesehatan mental, berhasil mencuri perhatian dunia.

OlehYusliansonDiperbarui 08 Mei 2025, 09:08 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2025, 08:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Para anak muda Indonesia berhasil mencuri perhatian Apple dalam ajang Swift Student Challenge 2025, di mana dari total 350 aplikasi yang didaftarkan dari seluruh dunia.

Pada tahun ini, ada 20 pelajar dari RI terpilih sebagai pemenang di kompetisi Swift Student Challenge Apple ini.

Setiap tahunnya, raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut menggelar kompetisi bergengsi bagi para pelajar untuk menunjukkan kreativitas mereka melalui pengkodean menggunakan bahasa pemrograman Swift.

Adapun para pemenang dinilai berdasarkan inovasi, kreativitas, dampak sosial, hingga semangat inklusif tertuang dalam aplikasi buatan mereka.

Inovasi Anak Muda RI yang Bikin Bangga!

<p>Ali Haidar, pembuat aplikasi HowEyeSee. (Doc: Apple)</p>

Salah satu aplikasi mencuri perhatian adalah HowEyeSee, karya Ali Haidar (23) dari Jakarta. Lewat aplikasi ini, Ali ingin menghadirkan pengalaman edukatif interaktif mensimulasikan tantangan sehari-hari penyandang disabilitas, seperti gangguan kognitif, visual, dan motorik.

Berbekal teknologi SwiftUI, SceneKit, hingga AVFoundation, pengguna diajak merasakan langsung kesulitan tersebut. Dengan cara ini, Ali ingin menumbuhkan empati pengguna melalui permainan dan simulasi multisensori.

<p>HowEyeSee. (Doc: Apple)</p>

2 dari 3 halaman

EaseOut dan GuardUp

<p>Stefanus Alber Wilson, kreator aplikasi GuardUp. (Doc: Apple)</p>

Tak kalah inspiratif, GuardUp karya Stefanus Alber Wilson (20) tampil sebagai aplikasi mendukung kesehatan mental. Aplikasi ini menyediakan ruang aman bagi pengguna yang mengalami perundungan (bullying) atau tekanan emosional.

<p>Aplikasi GuardUp. (Doc: Apple)</p>

Aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan chatbot kecerdasan buatan (AI) berbasis CoreML, cerita interaktif, hingga tantangan harian mendorong refrleksi diri.

Lain lagi dengan aplikasi karya Stevans Calvin Chandra, EaseOut, di mana menghadirkan solusi sederhana namun efektif untuk mengatasi stres dan kecemasan melalui alat simulasi detak jantung dan mainan fidget digital, lengkap dengan feedback haptic berkat teknologi Core Haptics.

3 dari 3 halaman

Menembus Panggung Dunia Lewat Koding  

<p>Apple Bakal Luncurkan iPhone, MacBook Pro, dan Apple Watch dengan Desain Super Tipis! (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Apple menyebut total ada 350 pemenang global di Swift Student Challenge tahun ini, dan dari jumlah tersebut, 50 pelajar dipilih sebagai Distinguished Winners akan mendapatkan pengalaman eksklusif langsung di Apple Park, Cupertino, saat gelaran WWDC (Worldwide Developers Conference) berlangsung.

Para pelajar ini akan bergabung dengan kreator teknologi dari seluruh dunia dalam program khusus menginspirasi dan memperluas jaringan mereka di dunia pengembangan aplikasi.

Indonesia Tunjukkan Taringnya

Capaian ini menegaskan, talenta muda Indonesia mampu bersaing secara global, tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tapi juga sebagai inovator memberi dampak nyata. Melalui coding, mereka tak hanya membangun aplikasi, tapi juga menjawab persoalan sosial dan kesehatan mental dengan solusi kreatif dan inklusif.

Swift Student Challenge menjadi bukti anak muda Indonesia siap menjadi bagian dari masa depan teknologi dunia.

EnamPlus