Sukses

Starlink Bakal Hadirkan Layani Internet di IKN, Menkominfo Sebut Masih Proses

Menkominfo Budi Arie Setiadi menuturkan saat ini dirinya belum memberikan tanda tangan untuk izin Starlink di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan internet berbasis satelit dari Elon Musk disebut-sebut akan hadir di IKN (Ibu Kota Nusantara). Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu.

Menanggapi informasi tersebut, Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi menuturkan, secara teknis memang belum ada perkembangan soal kehadiran Starlink di Indonesia.

Kendati demikian, pemerintah membuka kesempatan untuk berbagai pihak berpartisipasi dalam bisnis telekomunikasi, asalkan memenuhi aturan yang berlaku di Indonesia.

"Kalau teknisnya belum, tapi yang pasti kita membuka diri untuk siapa pun yang berpartisipasi dalam penyelenggaran bisnis telekomunikasi di Indonesia, selama memenuhi peraturan yang berlaku di Indonesia," tutur Menkominfo saat ditemui di kediaman dinasnya.

Lebih lanjut ia juga menuturkan, kalau saat ini memang belum ada izin bagi Starlink untuk langsung menghadirkan layanannya.

"Sampai saat ini belum ada tanda tangan, tapi kan lagi berproses, ya biarkan saja," tuturnya melanjutkan. Hanya ia mengatakan, ada kemungkinan pembahasan soal kehadiran Starlink ini akan diketahui usai Pemilu 2024.

Sekadar informasi, sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah melakukan kontak Elon Musk untuk melakukan pemasangan internet di IKN Nusantara.

"Saya dengan Elon Musk, kapan saya teleponan? Jumat, Jumat lalu. Kan Starlink mau masuk. Saya kira hampir selesai ya persyaratannya, dia akan ke IKN," ujar Luhut ketika itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Luhut Telepon Elon Musk Minta Pasang Internet di IKN

Luhut mengatakan, Elon Musk beserta jaringan internet miliknya akan datang ke IKN pasca mendapat izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Kapan dia mau datang? Begitu surat persyaratan Kominfo selesai, seminggu kemudian kita kasih izin layak operasi (ILO). Begitu layak operasi jalan, 5 hari kemudian dia bisa datang ke indonesia," terangnya. 

Tak hanya sekadar memasang internet, SpaceX disebutnya akan menyambungkan jaringan ke pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas di sekitar ibu kota baru. 

"Begitu dia datang, kita sudah usul datang ke IKN, katanya dia mau launching di IKN, dan puskesmas dekat IKM," kata Luhut. 

"Karena presiden minta kenapa Starlink ini supaya puskemas-puskesmas yang tidak terjangkau komunikasi dengan Starlink bisa terjangkau, sehingga pelayanan kesehatan di pedesaan itu bisa terjangkau," ungkapnya. 

3 dari 3 halaman

Jaringan Internet Starlink Elon Musk Sudah Masuk Pelosok Puskesmas Indonesia

Di sisi lain, sejumlah Puskesmas di pelosok Indonesia sudah menggunakan jaringan internet Starlink milik Elon Musk.

Penyediaan internet Starlink bertujuan untuk mempermudah akses internet dalam integrasi data kesehatan.

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Setiaji mengungkapkan, sekitar 40 persen Puskesmas di daerah terpencil sekarang dapat akses internet dengan di antaranya memanfaatkan satelit Starlink.

Penyediaan Starlink di pelosok Puskesmas juga berkat bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

"Dari 745 Puskesmas di daerah terpencil, itu mau enggak mau pakai satelit karena enggak bisa pakai General Packet Radio Service (GPRS)," Setiaji saat diwawancarai Health Liputan6.com di Hotel JS Luwansa, Jakarta pada Rabu, 13 Desember 2023. 

"Kurang lebih 40 persennya menggunakan satelit. Jadi ada yang menggunakan Starlink dan beberapa provider lain juga. Ini dibantu sama Kominfo."

Kendati demikian, penyediaan internet Starlink hanya sementara saja. Sebab, ketika satelit Indonesia, yakni Satria-1 mulai resmi beroperasi penuh pada tahun 2024, maka Starlink tak lagi digunakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini