Sukses

Pengguna Firefox Mengeluh Nonton YouTube Jadi Lelet, Gara-Gara Ad Blocker?

Beberapa pengguna Firefox mengeluhkan ada delay yang terjadi saat mereka mencoba menonton YouTube. Kabarnya, hal ini terkait dengan langkah platform Google itu untuk memerangi pemakaian ad blocker.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pengguna sejumlah browser seperti Firefox, mengeluhkan bahwa YouTube membuat lambat situs mereka di peramban tersebut. Kabarnya, hal ini terkait dengan langkah platform berbagi video itu, untuk mulai melarang pemakaian ad blocker atau pemblokir iklan oleh pengguna.

Beberapa warganet di Reddit, juga membagikan bagaimana pengalaman mereka melihat lambatnya memutar video YouTube, saat memakai Mozilla Firefox.

Redditor vk6_ misalnya, dalam sebuah video menunjukkan bahwa ada delay lima detik saat memuat video YouTube di Firefox. Namun, saat browser diubah ke Chrome, masalah lelet ini tidak lagi muncul.

Dikutip dari Android Authority, Jumat (24/11/2023), ada juga pengguna Reddit lain yang mengklaim bahwa video YouTube jadi lebih lambat dimuat, saat diputar di Firefox dan Microsoft Edge.

Redditor vk-6, juga menyebut bahwa masalah ini bukan bug di Firefox. Kabarnya, kode JavaScript untuk klien YouTube di desktop, berisi kode yang menambahkan penundaan lima detik buatan.

Pengguna Reddit dan Hacker News yang memeriksa kode yang tampaknya menyebabkan penundaan, mengatakan mereka tidak melihat indikasi YouTube memeriksa jenis browser yang digunakan.

Manajer merek senior Mozilla Damiano DeMonte menulis dalam email ke The Verge bahwa "tidak ada bukti bahwa ini adalah masalah khusus Firefox."

Merespon keluhan pengguna ini, YouTube pun mengatakan bahwa masalah tersebut bukan terjadi pada browser, melainkan terkait pemblokir iklan atau ad blocker.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Terkait Browser yang Dipakai

"Kami telah meluncurkan upaya untuk mendorong pemirsa yang mengaktifkan pemblokir iklan agar mengizinkan iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium untuk mendapatkan pengalaman bebas iklan," kata YouTube.

Menurut perusahaan di bawah Google itu, hal ini demi mendukung beragam ekosistem pembuat konten di seluruh dunia dan memungkinkan miliaran orang mengakses konten di YouTube.

"Pengguna yang memasang pemblokir iklan mungkin mengalami tampilan yang kurang optimal, apa pun browser yang mereka gunakan," imbuh YouTube.

Kepada The Verge, YouTube juga mengakui adanya masalah delay, namun membantah ini terkait dengan peramban yang dipakai.

Christopher Lawton, Communications Manager, YouTube, juga menyebut hal ini adalah upaya perusahaan, untuk memerangi pemblokir iklan dari semua platform.

"Dalam seminggu terakhir, pengguna yang menggunakan pemblokir iklan mungkin mengalami penayangan suboptimal, termasuk delay dalam memuat, apa pun browser yang mereka gunakan," kata Lawton.

3 dari 4 halaman

Matikan Pemblokir Iklan untuk Selesaikan Masalah

Lawton mengatakan, menonaktifkan ad blocker akan menyelesaikan masalah ini, meskipun pengguna "mungkin masih mengalami penundaan sementara dalam memuat" hingga browser mereka di-refresh.

Melalui emailnya, Lawton juga mengatakan pengguna akan terus melihat masalah seperti ini, seiring dengan meningkatnya metode deteksi pemblokir iklan YouTube.

YouTube diketahui mulai merealisasikan rencananya, agar pengguna tidak menggunakan ekstension ad block di peramban, seperti Google Chrome hingga Mozilla Firefox.

Sebelumnya, YouTube sudah menyebarkan pesan agar menonaktifkan ad block di peramban untuk dapat lanjut menonton video di layanan streaming milik Google tersebut.

Pada kala itu, hanya beberapa pengguna mendapatkan notifikasi saat nonton video di YouTube bertuliskan, "Ad blockers are not allowed on YouTube."

4 dari 4 halaman

YouTube Paksa Pengguna Matikan Ad Block

Pengguna yang tidak berlangganan YouTube Premium, atau tidak menonaktifkan adblock dapat mengeklik simbol [X] di jendela kanan atas pesan pop-up tersebut.

Kini, pengguna akan diminta untuk menonaktifkan beragam ekstensi ad block ini untuk dapat menonton video di YouTube. Jika tidak, mereka tidak dapat menonton.

Mengutip The Verge, Rabu (1/11/2023), YouTube memperluas praktik untuk menindak keras aplikasi atau ekstensi ad block (pemblokir iklan).

"Pemblokiran ini telah meluncur secara global, dengan upaya untuk mendorong pengguna mengizinkan iklan atau berlangganan YouTube Premium," kata manajer komunikasi YouTube, Christopher Lawton.

Selain itu, YouTube telah mengonfirmasi mereka sudah "mematikan" video bagi pengguna yang menggunakan ekstensi ad block sejak Juni 2023. Lawton mengatakan, "penggunaan ad block menyalahi aturan dari terms of service dari layanan streaming tersebut."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.