Sukses

Sinopsis Killers of The Flower Moon yang Tayang di Bioskop, Kisahkan Teror Terhadap Suku Osage

Bioskop kini tengah menayangkan film Killers of The Flower Moon yang salah satunya dibintangi Leonardo Di Caprio. Film ini mengisahkan salah satu sejarah kelam Amerika Serikat yang hampir terlupakan, yakni pembunuhan suku Osage.

 

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah film baru yang dibintangi Leonardo DiCaprio berjudul Killers of The Flower Moon kini tengah tayang di bioskop di Indonesia.

Killers of The Flower Moon merupakan film dengan rating dewasa dan bercerita tentang teror pembunuhan di suku Osage.

Selain Leonardo DiCaprio, film ini juga dibintangi oleh Robert De Niro serta Lily Gladstone. Film ini juga terinspirasi dari kisah nyata, tentang sejarah kelam Amerika Serikat yang hampir terlupakan. 

Sebelum menonton, mungkin kamu mau tahu sinopsis film ini. Berikut sinopsis Killers of The Flower Moon, dikutip dari BBC, Minggu (22/10/2023).

Killers of The Flower Moon berkisah tentang orang-orang dari suku Osage yang dibunuh pada tahun 1920-an demi uang dan tanah mereka.

Film ini menitikberatkan pada kisah Mollie Burkhart yang diperankan oleh Lily Gladstone. Mollie Burkhart adalah seorang wanita dari suku Osage yang sederhana tetapi sebenarnya kaya dengan warisan minyaknya. Kekayaan keluarganya menjadikan mereka semua ditarget oleh orang-orang kulit putih.

Dalam kisahnya, salah satu saudari Mollie ditembak mati. Sementara rumah saudaranya yang lain dibom dan ibu mereka kemungkinan meninggal karena diracun. Sementara, Mollie sendiri jatuh sakit secara misterius.

Kisah film Killers of The Flower Moon yang dibintangi Leonardo Di Caprio ini sebenarnya menggambarkan bagian dari sejarah AS yang kemudian disebut Reign of Terror dan mungkin telah dilupakan oleh waktu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Robert De Niro Perankan Tokoh Antagonis

Seperti bukunya, film ini mengisahkan kisah pribadi yang intens dari Mollie sekaligus prasangka budaya yang memupuk kejahatan.

Tak seperti di buku, film ini mengungkapkan identitas para pembunuh sejak awal. Ceritanya di tahunn 1920-an, William Hale (Robert De Niro), seorang pria serakah yang menganggap orang asli Amerika lebih rendah dari orang kulit putih. Ia berpura-pura menjadi teman dan penyokong suku Osage.

Hale pun mendorong keponakannya yang serakah, Ernest Burkhart (Leonardo DiCaprio), yakni seorang veteran Perang Dunia I, untuk menikahi Mollie.

Penonton pun dibiarkan menebak apakah Ernest benar-benar mencintai Mollie, ingin menikah demi uang, atau mungkin juga keduanya. Pertanyaan ini pun pelan-pelan juga mulai menghantui Mollie.

Bagaimana kisah selanjutnya film ini? Kamu bisa menyimak langsung di bioskop.

3 dari 4 halaman

Sejarah Kelam Amerika Serikat

Namun, Mollie bukanlah satu-satunya perempuan dari suku Osage menikah dengan pria kulit putih yang hanya menginginkan hartanya.

Pasalnya, masih dari artikel BBC, di tahun-tahun tersebut, ada banyak orang kulit putih yang menikah dengan orang-orang suku Osage untuk tujuan jahat.

Hal ini karena ketika pemerintah AS mengalokasikan sebagian tanah di Oklahoma kepada suku Osage, anggota suku tersebut tetap memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan dari minyak, yang mereka sebut sebagai headrights.

Headrights ini bisa diwariskan, tetapi tidak dijual. Oleh karenanya, menikahi seorang Osage untuk mendapatkan warisan tersebut jadi cara bagi orang kulit putih untuk mendapatkan uang dari minyak.

4 dari 4 halaman

Banyak yang Terlibat di Kejahatan Terhadap Suku Osage?

Bahkan, saat merencanakan pembunuhan, Hale dengan jujur menyatakan pendapat bahwa Osage tak pantas mendapatkan uang mereka dan tidak pantas untuk hidup.

Hale juga bukan satu-satunya orang jahat yang mau menguasai harta suku Osage. Pasalnya, penulis buku Killer of The Flower Moon, David Hall, melalui risetnya menemukan bukti bahwa ada dokter yang memberi racun, para pengurus jenazah yang menutupi luka tembak orang-orang suku Osage.

Tidak hanya itu, jadi sejarah kelam di AS, Gran juga menyebut beberapa wali dan petugas hukum dan jaksa korup menerima uang suap agar tidak menginvestigasi kejahatan-kejahatan terhadap suku Osage. Bahkan mereka mungkin terlibat di dalamnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.