Sukses

ChatGPT Dilarang di 9 Negara Ini, Apa Alasannya?

Negara-negara ini telah melarang penggunaan ChatGPT. Ini dia alasannya.

Liputan6.com, Jakarta - ChatGPT merupakan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari OpenAI, salah satu bentuk AI generatif yang kini sedang marak digunakan di negara-negara dari berbagai belahan dunia.

Teknologi terbaru ini telah digunakan oleh sejumlah pihak, mulai dari pelajar/mahasiswa, pekerja profesional sampai ibu rumah tangga.

Penggunaan teknologi AI ini banyak memberikan manfaat dan solusi instan untuk berbagai kebutuhan dan sektor, mulai dari sektor pendidikan, industri, kesehatan, dan masih banyak lagi.

Namun, di sisi lain, dari segala keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan, beberapa negara di bawah ini justru tidak mendukung dan membatasi ChatGPT beroperasi di negaranya.

Berikut Tekno Liputan6.com rangkum negara-negara yang menerapkan pembatasan dalam penggunaan teknologi ini.

1. Italia

Italia menjadi negara di urutan pertama yang menegakkan larangan ChatGPT di negaranya. Otoritas Perlindungan Data Italia memberlakukan larangan tersebut dengan alasan keamanan.

Mereka khawatir adanya pelanggaran privasi yang dilakukan oleh ChatGPT. Bahkan, secara khusus pihak berwenang menunjukkan kekhawatiran mengenai pungumpulan data yang tidak sah.

Tidak adanya perlindungan untuk mencegah anak di bawah umur menggunakan platform ini juga menjadi kekhawatiran bagi mereka.

2. Tiongkok

Berkaitan dengan adanya konflik antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, kecurigaan adanya penyebaran informasi yang tidak relevan menjadi alasan bagi Tiongkok untuk memberlakukan larangan menyeluruh OpenAI ChatGPT.

3. Iran

Sama halnya dengan Tiongkok, pemerintah Iran telah membatasi penggunaan ChatGPT sejalan dengan meningkatnya ketegangan dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.

Konflik ini muncul sejak Negeri Paman Sam secara resmi menarik diri dari Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty pada tahun 1987.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kekhawatiran Akan Adanya Penyalahgunaan ChatGPT Menjadi Salah Satu Alasan Pembatasan

4. Korea Utara

Kebijakan larangan penggunaan ChatGPT merupakan kebijakan tak terduga, mengingat adanya kontrol ketat Korea Utara atas arus informasi melalui tindakan sensor yang ekstrem.

Pembatasan saluran informasi di negara ini menyebabkan pelarangan sebagai cara untuk mempertahankan praktik kebijakan tersebut.

5. Rusia

Keputusan yang diambil Rusia untuk memberlakukan kebijakan larangan penggunaan ChatGPT, dipicu oleh kekhawatiran akan adanya potensi penyalahgunaan platform AI generatif ini.

Adanya penggunaan teknologi yang tidak teratur juga menjadi pemicu kekhawatiran Rusia, sehingga kebijakan pelarangan ini perlu diberlakukan.

6. Suriah

Di tengah kondisi Suriah yang dilanda perang dan sensor internet yang ketat, pemerintah juga telah memberlakukan peraturan ketat mengenai penggunaan teknologi.

Salah satu kebijakan yang ditetapkan adalah karena ada larangan penggunaan ChatGPT. Kebijakan ini diberlakukan atas dasar kekhawatiran akan penyebaran informasi palsu atau misinformasi. 

Dengan demikian, kebijakan pelarangan ini menjadi upaya untuk melindungi masyarakat dari potensi berisiko ini.

3 dari 4 halaman

Beberapa Negara dari Berbagai Benua Melarang Teknologi AI

7. Kuba

Pemerintah Kuba mempertahankan kontrol ketat terhadap akses internet di negaranya. Bahkan, mereka membatasi warganya dalam mengakses situs web tertentu, salah satunya ChatGPT.

Kebijakan ini sejalan dengan strategi yang dicanangkan oleh Kuba dalam memantau konten online dan membatasi penyebaran informasi di negaranya.

8. Afghanistan

Adanya keterbatasan interoperabilitas OpenAI di Afghanistan menjadi penyebab tidak dapat diaksesnya ChatGPT di negara ini.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kendala ini, di antaranya kondisi infrastruktur digital, kendala kebijakan, dan kekhawatiran terhadap keamanan siber.

Meskipun untuk saat ini ChatGPT masih belum dapat diakses, tetapi Afghanistan masih memiliki kemungkinan dan berpotensi untuk mendapatkan akses ChatGPT di masa mendatang.

9. Libya

Pembatasan penggunaan ChatGPT di Libya terjadi karena adanya kebijakan khusus OpenAI terkait distribusi API-nya.

Pembatasan ini bukan dikarenakan adanya kekurangan teknis, melainkan berasal dari keputusan strategis OpenAI terkait distribusi global.

 

4 dari 4 halaman

Tidak Hanya Negara, Pembatasan ChatGPT Juga Diberlakukan di Beberapa Perusahaan

Sebagai alat pemrosesan yang serbaguna dan sangat membantu dalam melakukan berbagai hal, rasanya cukup ironis apabila masih ada beberapa kebijakan larangan penggunaan teknologi OpenAI ini. 

Berbagai kekhawatiran akan adanya penyalahgunaan dan pelanggaran privasi menjadi pertimbangan berbagai pihak dalam menggunakan ChatGPT.

Tidak hanya dalam cakupan luas sebuah negara, tetapi juga perusahaan di dunia. Bahkan perusahaan terkenal seperti Apple juga membatasi penggunaan ChatGPT untuk karyawannya.

Apple juga dengan terang-terangan menegaskan kepada para karyawannya untuk tidak menggunakan Copilot GitHub, yakni sebuah teknologi yang dikembangkan oleh Microsoft dengan dukungan kecerdasan buatan.

Selain Apple, ada juga Amazon yang telah melarang ChatGPT sejak Januari lalu. Sebagai gantinya, perusahaan mendesak pengembangnya untuk menggunakan AI internal yang disebut CodeWhisperer.

Kemungkinan, dua perusahaan ini melarang dan/atau membatasi penggunaan ChatGPT karena alasan kekhawatiran kebocoran data, risiko keamanan siber, informasi tidak faktual, serta kekhawatiran akan ketergantungan pada teknologi ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini