Sukses

Google Peringatkan Bahaya Android TV Box Tidak Resmi, Bisa Disusupi Malware

Google menyarankan pengguna TV Android untuk memastikan bahwa mereka memakai kit resmi yang terhindar dari malware.

Liputan6.com, Jakarta - Android TV mampu meraih pasar cukup besar, dengan menawarkan fitur yang luas dan beragam. Sayangnya, tidak semua TV box menjalankan sistem operasi resmi dan memiliki keamanan terjamin. 

Oleh karena itu, Google mengeluarkan peringatan kepada pengguna TV box murah. Perusahaan menyarankan, pengguna TV Android untuk memastikan mereka memakai kit resmi agar terhindar dari malware

Dilansir Gizchina, Jumat (2/6/2023), dua peneliti keamanan telah menemukan, TV Android terinfeksi malware akan terhubung ke server tertentu dan mengirimkan muatan clickbait ke perangkat korban. 

Berdasarkan laporan, para aktor jahat mendapatkan keuntungan ketika pengguna meng-klik iklan buatan mereka yang menyerupai iklan asli, atau disebut sebagai penipuan klik iklan. 

Android TV terinfeksi akan terhubung dengan perangkat lainnya tanpa persetujuan pengguna dan menjadi bagian dari robot network (netbot) yang dapat masuk ke ribuan TV box.

Tak hanya itu, laporan TechCrunch juga menemukan bahwa sejumlah Android TV memiliki malware pra-instal yang mampu melancarkan serangan siber terkoordinasi. 

Diketahui, beberapa perangkat tersebut menjalankan chip populer asal China dari Rockchip dan Allwinner, yang menggunakan firmware terinfeksi malware.

Menurut Google, beberapa TV box murah juga telah melakukan perombakan agar terlihat sebagai OS Android TV pada umumnya.

Parahnya, perangkat ini tidak terverifikasi Google Play Protect, yang berarti OS dan aplikasinya belum tentu aman, dan dapat mengancam kredensial pengguna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pentingnya Play Protect pada TV Android

Google menegaskan, keamanan dan privasi pengguna adalah prioritas utama dari ekosistem OS Android TV. Karenanya, perusahaan bekerja sama dengan mitra untuk memastikan OS Android TV mematuhi kebijakan keamanan yang ketat.

“Mereka perlu menjalani pengujian ekstensif untuk memastikan kualitas dan keamanan pengguna. Perangkat ini bersertifikasi Play Protect, yang artinya dilengkapi dengan perlindungan malware bawaan Google yang menjaga keamanan perangkat, aplikasi, dan data Anda,” tulis perusahaan.

Untuk mencegah pengguna tertipu trik iklan tersebut, raksasa teknologi ini memperingatkan pengguna untuk memeriksa situs web Android TV. 

Di web tersebut, dapat dilihat apakah pabrikan perangkat mereka ada dalam daftar yang disetujui. Lalu, pengguna juga dapat memeriksa apakah TV box bersertifikat Play Protect.

3 dari 4 halaman

Cara Memeriksa Sertifikasi Play Protect TV Box

Untuk memastikan TV box pengguna aman dan memiliki sertifikasi Play Protect, pengguna dapat mengakses Google Play Store dengan langkah-langkah berikut ini.

  • Buka Google Play Store di TV box
  • Klik ikon profil di pojok kanan atas
  • Pilih Play Protect dan cari “Play Protect Certification”
  • Lihat apakah perangkat pengguna terverifikasi atau tidak

Jika perangkat tidak bersertifikat, Google menyarankan pengguna menghubungi pihak pengembang perangkat dan memastikan apakah perangkat benar-benar bersertifikat Play Protect.

4 dari 4 halaman

Malware Daam Mengincar Perangkat Android dan Bisa Suntikkan Ransomware

Di sisi lain, sebuah malware yang mengincar HP Android juga baru ditemukan. Malware yang disebut Daam ini dapat mengancam keamanan data pengguna karena dapat menembus antivirus.

Lebih bahaya lagi, ini dapat mencuri informasi sensitif dan memasang Ransomware pada perangkat yang terinfeksi. Demikian yang dilaporkan oleh India Today, Selasa (30/5/2023).

Virus berbahaya ini berpindah melalui situs web pihak ketiga atau aplikasi yang diunduh dari sumber tidak aman.

Setelah menyusup, malware Android bisa mengakses dan mencuri berbagai data rahasia, termasuk riwayat penelusuran, riwayat panggilan, kontak, konten kamera, pesan, dan file lainnya.

Malware sulit dideteksi dan dihapus karena ia beroperasi dengan menghindari sistem keamanan perangkat. Data curian kemudian akan dikirim ke server penyerang.

Untuk diketahui, Ransomware merupakan salah satu jenis virus malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi file. Dengan begitu, data tidak terbaca oleh perangkat yang digunakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.