Sukses

Ramai Modus Penipuan Voice Phishing dengan Suara Robot ala Customer Service, Ini Penjelasan Pengamat Siber

Modus penipuan Voice Phishing melalui telepon mengatasnamakan customer service kembali marak terjadi, oknum minta data pribadi korban.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, modus penipuan telepon kembali marak terjadi. Salah satu cara yang dilakukan penipu untuk mengelabui korban adalah dengan mengatasnamakan customer service (CS). 

Modus penipuan CS ini pun ramai diperbincangkan warganet setelah seorang pengguna Twitter bernama Adhin, dengan akun @adnardn, membagikan ceritanya terkait kejadian yang dialaminya.

Melalui utas (thread) buatannya, Adhin mengungkapkan bahwa ia menerima telepon dari sebuah nomor tidak dikenal. Ketika panggilan diangkat, suara penelpon terdengar seperti robot yang menyerupai call center resmi.

Mengaku dari pihak salah satu operator seluler, penelpon mengatakan bahwa Adhin memiliki tunggakan sebesar Rp 5 juta. Jika tidak segera melunasinya, nomor atau rekening akan diblokir 

“Terus suara robot itu akan suruh kita ketik angka untuk extension ngomong sama customer service,” tulis Adhin pada cuitannya yang dikutip pada Kamis (11/5/2023).

Oknum penipu juga mengatakan bahwa ada kemungkinan pencurian data. Ia meminta Adhin untuk mencocokkan data pribadinya dengan menanyakan nama lengkap, nomor telepon aktif, email, dan alamat lengkap.

Beruntung, Adhin tidak menjadi korban penipuan ini karena curiga dan menyadari ketidaksesuaian informasi yang disampaikan penelpon. Sebelumnya, Adhin tidak menggunakan produk operator tersebut.

“Di part (bagian) alamat lengkap, gue matiin telepon karena curiga ini penipuan,” tulisnya.

Setelah kejadian itu, Adhin menyebut kerap menerima panggilan dari nomor asing. Namun, ia menyarankan untuk memblokir nomor tidak resmi dengan suara robot serupa.

Ternyata, kasus penipuan berkedok call center atau customer service ini bukan modus baru. Penipuan yang disebut Voice Phishing ini sebelumnya sudah menimpa banyak orang.

Lantas, apakah yang disebut dengan Voice Phising?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa itu Voice Phishing?

Meskipun menggunakan metode Phishing yang sudah ada sejak lama, penipuan menggunakan panggilan suara ini semakin canggih seiring perkembangan teknologi.

Menurut seorang Pengamat Keamanan Siber, Alfons Tanujaya, Voice Phishing merupakan rekayasa sosial yang dilakukan pelaku dalam memalsukan diri sedemikian rupa untuk mengelabui korbannya.

“Voice Phishing sebenarnya adalah rekayasa sosial memalsukan orang atau institusi guna mendapatkan kepercayaan korban dan mengelabui korbannya untuk memberikan data atau kredensial,” ujar Alfons, dihubungi Tekno Liputan6.com, Kamis (11/52023). 

Aksi ini biasa dilakukan oknum penipu dengan mengatasnamakan orang atau institusi penting.

“Orang atau institusi yang dipalsukan umumnya adalah institusi yang dipercaya, ditakuti atau disegani. Seperti penegak hukum, polisi atau customer service bank,” kata Alfons menambahkan.

3 dari 4 halaman

Voice Phishing Sudah Banyak Terjadi

Setelah utas milik Adhin mengundang perhatian, pengguna Twitter lainnya beramai-ramai turut menceritakan kasus serupa yang menimpa mereka. 

“Baru tadi pagi mengalami hal yang sama,” tulis akun @hottra**** yang sekaligus menunjukkan tangkapan layar panggilan nomor asing tersebut.

Tidak hanya sekali dua kali, warganet lain mengungkapkan telah sering menerima panggilan telepon dari nomor tidak dikenal.

“4 bulan terakhir sering dapet spam call dari penipu semacam ini dan via WhatsApp juga ada. Sudah blokir semua tapi masih saja muncul terus nomor-nomor lain," tulis akun @akbr****

Dalam akhir utasnya, Adhin menyebut akun Twitter Kementerian Kominfo untuk meminta tanggapan atas modus penipuan Voice Phishing ini, tetapi tidak mendapat balasan. 

Sementara itu, kami pun telah menghubungi Kominfo untuk meminta keterangan terkait maraknya modus penipuan ini, namun belum ada respons yang kami dapat hingga berita ini naik. 

4 dari 4 halaman

Ada Pula Penipuan Telepon Mengatasnamakan Bank Indonesia

Di sisi lain, beberapa bulan lalu Bank Indonesia meminta masyarakat untuk waspada terhadap aksi penipuan dengan modus telepon yang mengatasnamakan bank sentral tersebut.

Aksi penipuan ini terungkap saat Bank Indonesia mendapat laporan adanya seseorang yang mendapatkan telepon dari nomor tidak dikenal, yang ternyata menyebut sebagai Interactive Voice Response Bank Indonesia.

"Jadi, melalui informasi #BIWaspadaHoaks ini Bank Indonesia menegaskan itu semua tidak benar ya, Sobat!," dikutip dari akun Instagram resmi Bank Indonesia @bank_indonesia.

Sebagai informasi, untuk memudahkan perolehan informasi terkait layanan Bank Indonesia, saat ini bisa langsung terhubung dengan live agent yang tersedia dalam pilihan topik di nomor WhatsApp 081 131 131 131.

Selain itu Bank Indonesia juga menyediakan telepon layanan Contact Center Bank Indonesia, BI Bicara dengan nomor 131 (pulsa lokal) dan 1500131 (dari luar negeri).

Bank Indonesia pun meminta untuk menghubungi #BICARA131 untuk layanan pengaduan, jika mendapatkan tawaran atau menemukan modus serupa sehingga aksi penipuan tersebut dapat dihindari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.