Sukses

OpenAI ChatGPT Punya Fitur Hapus Riwayat Percakapan, Begini Caranya

OpenAI ChatGPT memiliki fitur yang mengizinkan pengguna untuk menghapus riwayat percakapan mereka di platform chatbot AI itu.

Liputan6.com, Jakarta - OpenAI ChatGPT baru-baru ini meluncurkan sebuah fitur agar pengguna bisa lebih mengontrol privasi mereka di platform chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tersebut.

Dengan pembaruan baru mereka, pengguna ChatGPT kini dapat mematikan riwayat obrolan mereka, dan mencegah input-nya untuk dipakai sebagai data pelatihan.

"Percakapan yang dimulai saat histori chat dinonaktifkan tidak akan digunakan untuk melatih dan menyempurnakan model kami, dan tidak akan muncul di sidebar histori," tulis mereka, dikutip dari situsnya, Rabu (3/5/2023).

Fitur kontrol Chat GPT ini telah dirilis ke semua pengguna, serta dapat diatur kapan saja.

Menurut OpenAI, saat riwayat obrolan dimatikan, mereka akan menyimpan percakapan baru selama 30 hari dan meninjaunya hanya jika diperlukan untuk memantau penyalahgunaan, untuk kemudian dihapus secara permanen.

Di samping itu, OpenAI juga mengumumkan langganan baru ChatGPT Business, di mana paket ini ditujukan untuk profesional yang membutuhkan lebih banyak kontrol atas datanya, serta perusahaan yang ingin mengelola end user-nya.

OpenAI juga memperkenalkan opsi Ekspor baru dalam pengaturan, sehingga pengguna bisa lebih mudah untuk mengekspor data ChatGPT-nya dan memahami informasi apa yang disimpan oleh platform itu.

Pengguna OpenAI Chat GPT nantinya akan menerima file dengan percakapannya, serta semua data relevan lainnya di email.

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, fitur-fitur baru ChatGPT ini bisa ditemukan pengguna melewati menu sidebar, lalu pilih ikon tiga titik di samping nama pengguna.

Nantinya, akan ada pilihan "Clear Conversations", serta opsi "Settings." Di menu Settings pengguna chatbot AI ini bisa memilih menu "Show" di sebelah "Data Controls" lalu menghidupkan atau mematikan "Chat History & Training.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

ChatGPT Plus Bisa Diakses di Indonesia

OpenAI sendiri beberapa waktu yang lalu merilis paket berbayar ChatGPT Plus. Di Indonesia, pengguna sudah bisa mulai menjajal langganan dari versi berbayar layanan chatbot AI yang satu ini.

Untuk harganya sendiri, harga ChatGPT Plus di Indonesia masih ditawarkan dengan kurs dolar di USD 20 atau sekitar Rp 304 ribu per bulan. Jika tertarik, kamu bisa mulai mencoba berlangganan.

Cara Langganan ChatGPT Plus di Indonesia

  1. Buka situs ChatGPT OpenAI di chat.openai.com
  2. Login dengan akun yang sudah ada sebelumnya, atau membuat akun baru
  3. Masuk ke menu sidebar di dengan klik ikon tiga garis di laman ChatGPT
  4. Pilih Upgrade to PlusPilih Upgrade Plan di kotak informasi tentang perbedaan ChatGPT gratis dan ChatGPT Plus
  5. Masukkan data-data yang dibutuhkan, termasuk informasi kartu Visa, Mastercard, atau American Express untuk metode pembayaran
  6. Klik Subscribe

 

3 dari 4 halaman

Manfaat Langganan ChatGPT Plus

Sejauh ini, metode pembayaran untuk ChatGPT Plus masih terbatas dan kurs yang digunakan juga masih dolar USD.

Tidak diketahui apakah nantinya akan ada penyesuaian harga ChatGPT Plus untuk tiap-tiap wilayah, atau metode pembayaran yang lain seperti transfer bank atau e-wallet.

Untuk manfaat yang ditawarkan OpenAI dari ChatGPT Plus sendiri adalah akses publik tetap tersedia saat jam-jam sibuk, waktu respon yang lebih cepat, serta akses prioritas ke fitur dan peningkatan baru.

Menurut OpenAI, ChatGPT berbayar adalah salah satu cara memastikan kelangsungan dari chatbot AI tersebut, khususnya yang tersedia secara gratis.

"Kami mencintai pengguna gratis kami dan akan terus menawarkan akses gratis ke ChatGPT. Dengan menawarkan harga langganan ini, kami dapat membantu mendukung ketersediaan akses gratis kepada sebanyak mungkin orang," kata OpenAI.

4 dari 4 halaman

ChatGPT OpenAI Punya 100 Juta Pengguna di Januari 2023

Sementara beberapa waktu lalu, sebuah studi mengungkap pesatnya pertumbuhan dari chatbot AI ChatGPT.

Riset yang dilakukan oleh firma analitik UBS tersebut bahkan menyebutkan, pertumbuhan ChatGPT berhasil melampaui kecepatan TikTok, aplikasi, atau layanan populer lainnya.

Mereka melaporkan, chatbot AI yang sebenarnya masih tahap pengembangan ini sudah menjangkau lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, pada bulan Januari 2023 saja.

Tentu ini sangatlah cepat, mengingat ChatGPT baru dirilis untuk umum pada 30 November 2022 yang lalu.

Dilansir Engadget, Sabtu (4/2/2023), dalam bulan pertama alat itu rilis saja, sudah ada sekitar 57 juta pengguna aktif bulanan. Sementara di Januari 2023, platform itu sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya.

UBS menjabarkan, sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan sembilan bulan setelah mereka rilis secara global, untuk mendapatkan 100 juta pengguna bulanan meski popularitasnya sangat besar, terutama di generasi muda.

Analis UBS Lloyd Walmsley juga menyebut, Instagram membutuhkan waktu sekitar dua setengah tahun untuk mencapai titik tersebut.

Namun para peneliti mengingatkan, perlu dilihat lebih lanjut apakah chatbot tersebut dapat mempertahankan tingkat minat pengguna ini, dalam beberapa bulan mendatang.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.