Sukses

Langgar Janji, Apple PHK Ratusan Karyawan Kontrak Tanpa Pesangon

Apple dikabarkan PHK massal ribuan pekerja tanpa pesangon setelah sebelumnya meyakinkan bahwa pekerjaan mereka akan tetap aman.

Liputan6.com, Jakarta - Apple baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawannya. Hal ini cukup mengejutkan, mengingat CEO Tim Cook sebelumnya telah meyakinkan bahwa keputusan PHK merupakan "opsi terakhir" yang mungkin di ambil.

Meskipun begitu, ia juga sempat menjawab "you can never say never" ketika ditanya perihal rencana PHK seperti yang telah dilakukan perusahaan teknologi lain. 

Menurut laporan New York Times yang dikutip dari India Today, Senin (20/2/2023), disebutkan bahwa Apple telah memecat ratusan karyawan kontrak yang sebenarnya dipekerjakan oleh agen luar (pihak ketiga) namun turut bekerja bersama karyawan Apple dalam berbagai proyek. 

Dijelaskan juga bahwa karyawan terdampak memiliki kontrak dengan Apple selama 15 bulan tetapi langsung diputus sebelum masanya berakhir. Keputusan ini melanggar janji yang telah diberikan oleh perusahaan terkait pekerjaan mereka yang dinyatakan aman. 

Berdasarkan keterangan karyawan, Apple cenderung tidak menganggap kontraktor sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Maka, pemecatan bagi kontraktor tidak dianggap sebagai PHK. 

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa pemecatan terhadap kontrator merupakan pilihan yang mudah karena perusahaan tidak perlu memberikan uang pesangon atau menghadapi litigasi karyawan yang menganggap PHK massal ini sebagai hal yang tidak benar. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ribuan Karyawan Kontrak Bakal Terdampak

Menurut India Today, hingga saat ini belum ada rincian mendetail mengenai jumlah karyawan kontrak yang mungkin dimiliki Apple. Namun, beberapa laporan memperkirakan bahwa jumlahnya mencapai ribuan. 

New York Post menyatakan, dalam beberapa hari ini Apple telah memberhentikan ratusan pekerja kontrak. Bukan hal yang mustahil jika jumlah angka tersebut akan terus bertambah dalam beberapa waktu mendatang, seperti yang dinyatakan dalam berbagai laporan. 

Sejumlah sumber yang dikutip juga menyebutkan bahwa terdapat sekitar lusinan perusahaan kepegawaian yang membantu perusahaan teknologi ini dalam manajemen proyek, penyelenggaraan event, dan pembuatan Apple Maps.

 

3 dari 4 halaman

Apple Telah Berbulan-bulan Hindari PHK Massal

Pada beberapa waktu lalu, isu PHK massal menjadi topik yang hangat di industri teknologi setelah sejumlah perusahaan besar mengumumkan tindakan mereka. 

Begitu pula dengan yang terjadi pada Apple. Dikutip dari Outlook India, Senin (20/02/2023), Apple telah menghindari PHK massal selama berbulan-bulan sebelum akhirnya menyerah pada fenomena PHK Teknologi di tahun 2023 ini. 

Alih-alih menunggu kontrak yang umumnya diperbarui setiap 12 hingga 15 bulan, Apple justru langsung menghentikan kontrak di tengah jalan. Inilah yang membuat pekerja kontraktor kecewa karena dianggap tidak sesuai dengan janji manajemen Apple pada mereka. 

4 dari 4 halaman

Badai PHK di Perusahaan Teknologi Lainnya

Selain Apple, beberapa perusahaan teknologi besar lainnya pun baru-baru ini telah melakukan tindakan PHK massal pada ribuan karyawannya. 

Beberapa waktu lalu, induk usaha Google yakni Alphabet mengumkan pemecatan pada 12 ribu pekerja atau sekitar 6% dari total seluruh karyawannya. Alphabet menyebutkan PHK terjadi pada seluruh tim, termasuk tim perekrutan dan fungsi perusahaan, tim produk, dan teknik. 

Tak hanya itu, Microsoft juga memecat 10 ribu pegawai atau hampir 5% dari total tenaga kerjanya akibat kondisi ekonomi makro dan perubahan pada prioritas pelanggan.

Elon Musk yang belum lama ini membeli Twitter juga melakukan pemecatan terhadap sebagaian besar karyawannya di seluruh dunia guna meminimalisir biaya dan membangun ulang tim yang tergabung. 

Menyusul dua perusahaan tersebut, perusahaan induk Fcebook, yaitu Meta turut melakukan PHK terhadap lebih dari 11 ribu pegawai atau sekitar 13% dari total pekerjanya. Keputusan tersebut diambil di tengah lonjakan biaya dan pelemahan pasar iklan.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.