Sukses

3 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Gunakan Media Sosial

Berikut tiga cara yang dianjurkan Kaspersky untuk menjaga kesehatan mental di era media sosial

Liputan6.com, Jakarta - Pada 10 Oktober yang lalu, dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia. Perusahaan keamanan siber Kaspersky menyebut, hal ini menjadi momen yang tepat untuk mengingat kaitannya dengan media sosial di zaman sekarang.

"Selain membawa banyak manfaat bagi orang-orang secara global, media sosial memiliki sisi negatif dari menimbulkan kecemasan, ketakutan akan kehilangan, cyberbullying atau stres, hingga komplikasi lainnya," kata Kaspersky.

Melalui keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (14/10/2022), Kaspersky pun membagikan tips dan kiat agar teknologi dapat membantu seseorang mengurangi stres secara daring, serta melindungi kesehatan mental dan dirinya sendiri.

1. Batasi membagikan sesuatu berlebihan

Di era media sosial, perhatikan apa yang Anda bagikan secara daring. Membagikan sesuatu secara berlebihan menjadikan Anda lebih rentan terhadap kritik dari orang lain, yang dapat memperburuk kecemasan.

Alasan lain adalah untuk melindungi data pribadi dari orang asing, seperti pengguna yang secara tidak sengaja meninggalkan detail tiket penerbangan ataudata lain seperti alamat pribadi di foto liburan.

"Hari ini, siapa pun dapat membuka akun seseorang dan melihat apa yang mereka bagikan dengan orang lain, jadi lebih aman untuk tidak memberikan kesempatan kepada penipu untuk menggunakan informasi pribadi Anda," kata Kaspersky.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komentar Ekstrem

2. Belajar menghadapi komentar ekstrem

Haters atau pembenci atau pengganggu, sulit dihindari ketika seseorang mengunggah sebuah konten online. Ini bahkan lebih sulit jika anak-anak yang harus menghadapinya.

Ahli pun meminta orang untuk tidak menanggapi komentar buruk atau menyakitkan ke dalam hati, menjadi kesalh, atau sampai menyerah pada impian mereka.

Menurut Kaspersky, troll atau agresor mencari reaksi karena tujuan utama mereka adalah untuk menyakiti atau memprovokasi emosi. Jadi, semakin banyak perhatian yang mereka terima, semakin mereka akan menulis unggahan negatif.

Pada anak, mereka bisa diajari cara menangani komentar negatif. Misalnya, mengabaikan postingan troll, menghapus komentar negatif, atau melaporkan penghinaan. Ide yang bisa dipertimbangkan lainnya adalah dengan mematikan atau menonaktifkan komentar.

"Bantuan tambahan bisa berupa istirahat sejenak dan detoks digital untuk menjauhkan diri dari jejaring sosial, sehingga Anda dapat bersantai dan fokus pada diri sendiri," kata Kaspersky.

3 dari 4 halaman

Jadikan Media Sosial Lebih Pribadi

3. Membuat privat akun media sosial

Kaspersky menyarankan seseorang untuk mengurangi risiko bertemu pembenci atau dibagikannya informasi sensitif, di mana pertahanan yang baik adalah dengan meningkatkan tingkat privasi akun media sosial.

Facebook

  • Facebook memiliki Pusat Bantuan khusus yang dapat membantu menyesuaikan pengaturan privasi untuk akun.
  • Facebook juga menawarkan tools untuk melawan perundungan siber atau cyberbulling, misalnya dengan Pusat Anti-Bullying terpisah untuk remaja.
  • Pengguna juga bisa melacak siapa saja yang menandai mereka di kontennya, dengan pengaturan Chronicle & Tag.
  • Pengguna juga bisa menghapus dirinya dari konten yang tidak ingin dikaitkan dengannnya menggunakan Log Aktivitas.

Instagram

  • Pengguna dapat menggunakan alat pembatasan untuk melindungi akun mereka tanpamemberi tahu pengunjung yang tidak diinginkan
  • Perubahan pengaturan privasi memungkinkan Anda memilih siapa yang dapat menonton dan mengomentari konten pengguna.
  • Pengguna juga dapat memoderasi komentar di bawah posting Anda.
  • Instagram melacak konten yang diposting oleh pengguna. Jika platform melihat kemungkinan pelanggaran, itu akan memberi tahu pengguna bahwa mereka akan mempublikasikan informasi yang melintasi batas.
4 dari 4 halaman

Privasi di Media Sosial

Twitter

  • Twitter memiliki Online Bullying help center untuk bantuan dan saran.
  • Fitur lain adalah perluasan filter notifikasi, di mana pengguna bisa memfilter akun tempat mereka menerima notifikasi. Misalnya, mereka bisa mencegah pemberitahuan dari pengguna tanpa gambar profil.
  • Opsi blokir pengguna juga bisa dipertimbangkan, untuk mencegah akun yang diblokir untuk mengunggah, melihat tweet, dan membaca feed Anda.
  • Pusat Bantuan Twitter khusus juga akan memberikan pengguna alat-alat yang dibutuhkan untuk melindungi data pribadi dan cuitan.

TikTok

  • TikTok juga punya panduan yang membantu mengidentifikasi perilaku bullying danmengambil tindakan terhadapnya.
  • Mengonfigurasi pengaturan privasi video pada akun pribadi, juga memungkinkan pengguna memilih siapa yang dapat melihat setiap video dan membatasi unggahan video pribadi.
  • Gunakan filter komentar yang memungkinkan kita membuat daftar kata kunci yangtidak diinginkan yang akan diblokir dalam komentar di video atau selama siaran langsung, untuk melindungi pengguna dari intimidasi.
  • Filter pengguna juga memungkinkan Anda memilih siapa yang dapat menambahkan Duet ke video pengguna.
  • Selain itu, Pengaturan keluarga membuat pengguna tetap aman dan mendukung mereka dalam upaya kreatif mereka tanpa melanggar batasan pribadi.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.