Sukses

iPhone 6 Masuk ke Jajaran Ponsel Lawas Apple, Tak Lagi Dapat Update iOS

iPhone 6 mulai masuk ke jajaran ponsel lawas Apple. Dengan begitu, perangkat ini tidak akan lagi mendapatkan update OS dan dukungan perbaikan hardwarenya pun jadi lebih terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - iPhone 6 kini masuk ke jajaran ponsel lawas Apple atau yang disebut sebagai perangkat "vintage". Dengan begitu, semua perangkat iPhone 6 tidak akan lagi mendapatkan dukungan update software dari Apple, 8 tahun setelah perilisannya.

2022 menjadi waktu bagi iPhone 6 untuk bergabung dalam daftar perangkat vintage, mengikuti iPhone 5 yang sudah masuk daftar ini pada 2018 dan iPhone 6 Plus pada awal 2022. Sekadar informasi, iPhone 6 Plus dirilis berbarengan dengan model iPhone 6.

Mengutip Gizchina, Senin (3/10/2022), iPhone 6 pertama kali dirilis pada 2014. Selanjutnya, Apple meluncurkan kembali perangkat tersebut pada 2017 sebagai iPhone mid-range, seperti iPhone SE 5G.

Oleh karenanya, iPhone 6 diperkirakan masuk daftar iPhone lawas sejak beberapa tahun lalu.

Implikasi dari iPhone 6 yang masuk dalam daftar produk vintage selain tidak mendapatkan update software juga perbaikan perangkat ini akan tergantung pada ketersediaan komponen.

Pasalnya, tujuh tahun setelah produk dirilis, Apple masih menerima perbaikan iPhone 6, tetapi hanya jika komponennya masih ada.

iPhone 6 juga akan menjadi bagian dari kelompok gadget yang "usang" dalam dua tahun mendatang.

Seiring dengan iPhone 6, sebelumnya Apple menambahkan iPod touch generasi kelima ke daftar ini. Sebelumnya juga Apple menambahkan iPod Nano 7 tahun 2012 dari daftar produk vintage dan masuk ke daftar produk usang.

Terlepas dari itu, iPhone 7 menjadi perangkat berikutnya yang masuk ke perangkat vintage sekitar awal tahun 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

iPhone 14 Kurang Laku

Sebelumnya Apple dikabarkan batal meningkatkan produksi iPhone 14 dalam waktu dekat, setelah kabarnya permintaan untuk smartphone teranyar keluaran mereka itu di bawah perkiraan (kurang laku, red).

Sebelumnya, Apple dilaporkan meminta pemasoknya untuk menggenjot produksi, karena berekspektasi bakal ada permintaan yang besar selama musim liburan.

Sebuah laporan dari Bloomberg pada Selasa pekan ini, dikutip dari 9to5mac Jumat (30/3/2022), mengklaim penjualan iPhone 14 tidak cukup kuat untuk melakukan peningkatan produksi iPhone 14.

Laporan itu mengatakan, "lonjakan permintaan yang sudah diantisipasi tidak terwujud." Dalam situasi normal, Apple meningkatkan produksi di waktu-waktu tahun ini, demi memenuhi permintaan penjualan di musim liburan.

Sumber Bloomberg mengatakan bahwa Apple awalnya ingin meningkatkan produksi iPhone 14 sampai setidaknya 6 juta unit lebih banyak, pada akhir tahun 2022 ini. Namun, rencana itu kini telah dibatalkan.

Mengutip MacRumors, beberapa waktu lalu, analis Ming-Chi Kuo sempat menyebutkan, Apple juga telah menyarankan Foxconn untuk meningkatkan produksi iPhone 14 Pro, karena adanya peningkatan permintaan.

iPhone 14 Pro sendiri merupakan model iPhone 14 yang mengalami peningkatan signifikan dari pendahulunya, salah satunya adalah penambahan fitur Dynamic Islands serta penggunaan chip Apple A16 yang baru.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan yang Tinggi untuk iPhone 14 Pro

"Karena permintaan yang kuat untuk model iPhone 14 Pro, survei terbaru saya menunjukkan Apple telah meminta Hon Hai untuk mengalihkan lini produksi iPhone 14 ke model iPhone 14 Pro," kata Kuo di Twitter, mengutip MacRumors.

Sebagai informasi, Foxconn secara resmi juga dikenal sebagai Hon Hai. Kuo mengatakan Foxconn akan mengubah beberapa jalur perakitan iPhone 14 menjadi jalur perakitan iPhone 14 Pro sebagai hasil dari langkah tersebut.

Ia menambahkan, konversi tersebut akan setara dengan peningkatan sekitar 10 persen dalam perkiraan pengiriman model iPhone 14 Pro. Kuo mencatat, ini akan membantu meningkatkan harga jual rata-rata iPhone pada kuartal keempat.

Sebelumnya, dua model iPhone 14 Pro dilaporkan tampak lebih menggoda ketimbang dua versi iPhone 14 yang lebih rendah dan lebih murah.

Pasalnya, pemesanan yang diterima oleh supplier Apple mengindikasikan bahwa perusahaan memperkirakan 85 persen pembeli awal iPhone 14 di Tiongkok, memilih varian Pro atau Pro Max.

Sementara, iPhone 14 Plus menjadi model yang paling kurang diminati dibandingkan model lainnya, dengan jumlah perkiraan pemesanan kurang dari lima persen.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.