Sukses

Mengenang Ratu Elizabeth II: Suka Game Bowling di Nintendo Wii Gara-Gara Pangeran William

Sumber Istana saat itu bahkan menyebutkan, Ratu Elizabeth II jadi keranjingan bermain game di Nintendo Wii

Liputan6.com, Jakarta - Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada hari Kamis pekan ini waktu setempat, dikenang sebagai sosok yang tak segan merangkul perubahan dan modernisasi, salah satunya soal teknologi.

Ada banyak kisah dan pemberitaan, yang menunjukkan bagaimana Ratu Elizabeth II memanfaatkan dan cukup melek teknologi dalam kesehariannya.

Namun tak cuma untuk komunikasi saja, sebuah cerita menyebutkan sang Ratu rupanya juga memanfaatkan teknologi untuk bersenang-senang, yaitu lewat bermain game.

Ratu Elizabeth II dikenal suka berolahraga seperti tenis hingga berkuda. Di samping itu, ia juga dilaporkan suka bermain Nintendo Wii dengan cucu-cucunya, khususnya game bowling Wii Sports.

Mengutip The Daily Star, Sabtu (10/9/2022), sumber Istana Kerajaan Inggris mengatakan, ketertarikan Ratu pada konsol Wii terjadi ketika di Natal di Sandringham, Pangeran William mendapatkan hadiah dari Kate Middleton.

William, masih berusia 25 tahun mendapatkan hadiah dari sang pacar saat itu pun memainkannya, di mana saat itu Elizabeth melihatnya bermain dan memintanya untuk bergabung.

"Ketika dia melihat William bermain game setelah makan siang di Sandringham, dia pikir Nintendo terlihat menyenangkan dan memohon untuk bergabung," kata sumber istana kepada The People pada tahun 2008.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mau Diberi Nintendo Wii Emas

Sumber itu menyebut, Sang Ratu bermain bowling sepuluh pin sederhana. "Itu lucu. William tertawa terbahak-bahak," kata sumber tersebut.

"Dia terkesan memiliki nenek yang begitu keren. Dan meskipun dia berusia 81 tahun, koordinasi tangan dan mata Ratu sebaik seseorang yang setengah usianya," imbuh sumber itu.

Sang Ratu pun disebut-sebut jadi keranjingan bermain Nintendo Wii pada saat itu. Bahkan kata sumber tersebut, William sampai kesulitan untuk mengambil alih konsolnya dari sang nenek.

Berita ini pun begitu terkenal pada saat itu. Sampai-sampai, developer yang sekarang sudah bangkrut, THQ, mau memberikan sebuah Nintendo Wii berlapis emas ke Ratu Elizabeth II pada tahun 2009.

Dikutip dari Engadget, hal ini dilakukan oleh THQ sebagai bagian dari promosi untuk koleksi mini-game yang sekarang terlupakan yaitu Big Family Games.

 

3 dari 4 halaman

Tak Sampai di Tangan Sang Ratu

"Keluarga Kerajaan bisa dibilang keluarga terpenting di negara ini, jadi kami merasa mereka harus punya salinan dari game baru ini," kata Danielle Robinson, Product Manager THQ saat itu, mengutip situs lelang Goldin.

"Tapi kami pikir Yang Mulia Ratu tidak ingin bermain di konsol lama mana pun, jadi yang emas ekstra-spesial diberikan. Kami berharap dia dan seluruh Keluarga Kerajaan menikmati permainan ini!" kata Robinson kala itu. 

Namun, perangkat tersebut tak pernah sampai ke Istana Buckingham karena kebijakan hadiah yang sangat ketat. Konsol Wii ini akhirnya kembali ke tangan THQ dan pada tahun 2017, seorang kolektor mendapatkannya dari kontak studio.

Pemilik yang tidak diungkap identitasnya itu akhirnya menjualnya kepada pemilik situs Consolevariations yang juga seorang kolektor bernama Don. Baru-baru ini, konsol Nintendo Wii langka untuk Ratu Elizabeth II itu dilelang oleh Don.

Don pertama kali mencoba Wii emas tersebut di situs eBay pada Oktober 2021 dengan harga permintaan sebesar USD 300 ribu (sekitar Rp 4,3 miliar).

4 dari 4 halaman

Sertakan Surat Keaslian

Namun marketplace itu menutup penjualannya karena adanya perubahan kebijakan menandai akun yang menjual barang dengan harga yang jauh di luar kisaran harga biasanya. Lelang baru pun dilakukan di Goldin.

Menurut deskripsi produk di Goldin, perangkat ini dilelang juga sudah mencakup mesin konsol, satu controller, salinan Big Family Games, sensor bar, dan semua kabel yang dibutuhkan.

Situs lelang itu juga akan menyertakan surat untuk membuktikan sejarah dan keasliannya.

Meski begitu, mengingat Nintendo sudah mematikan multiplayer secara daring dan layanan Wii Shop, tampaknya barang ini hanya bisa dijadikan pajangan atau koleksi saja bagi pemiliknya siapapun itu.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.