Sukses

Peneliti Korsel Kembangkan Wireless Charging yang Bisa Jangkau hingga 30 Meter

Tim peneliti di Universitas Sejong, Korea Selatan, mengembangkan sistem pengisian daya nirkabel yang bisa menjangkau perangkat hingga 30 meter.

Liputan6.com, Jakarta - Vendor smartphone tak hanya berupaya meningkatkan kecepatan pengisian daya smartphone dan wearable tetapi juga mengembangkan cara baru pengisian daya, termasuk pengisian nirkabel.

Pengisian daya nirkabel atau wireless charging kini memang jadi hal yang jamak ada di smartphone. Perusahaan-perusahaan pun berupaya meningkatkan solusi ini.

Seperti diketahui saat ini ada banyak keterbatasan saat pengguna memakai teknologi pengisian daya nirkabel. Salah satunya adalah jarak.

Untuk itu, tahun lalu Xiaomi, Oppo, dan Motorola memperkenalkan teknologi pengisian daya via udara alias air charging. Namun sampai saat ini, belum ada satu pun dari perusahaan di atas yang mengkomersialkan solusi tersebut.

Oleh karena itu, tim riset di Universitas Sejong Korea Selatan mengembangkan sebuah sistem baru yang mampu mentransmisikan 400mW daya optik hingga 30 meter secara nirkabel, menggunakan laser infrared.

Kemudian, penerima akan mengubah energi ini menjadi 85mW listrik. Sederhananya, pengguna bisa mengisi daya perangkat smartphone jika berada di ruangan tempat sistem nirkabel tersebut dipasang.

Metode Baru

Sistem pengisian daya nirkabel ini terdiri dari dua bagian. Pertama adalah sebuah transmiter alias pemancar yang dapat dipasang di ruangan dan sebuah receiver atau penerima yang bisa diintegrasikan ke perangkat elektronik.

Pemancar tersebut merupakan sumber daya optik yang menggunakan penguat serat yang didoping erbium. Hal ini bisa menghasilkan sinar infrared dengan panjang gelombang pusat 1550 nm.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sistem Otomatis Selaraskan dan Isi Daya

Tim peneliti mengatakan, sistem dapat secara otomatis menyelaraskan dan mengisi daya selama pemancar dan penerima berada dalam jangkauan.

Jika ada objek atau orang yang menghalangi jalur transmisi, sistem secara otomatis beralih ke mode transmisi daya rendah yang aman.

Kepala tim peneliti juga menjelaskan, sistem ini bisa terhubung secara nirkabel ke perangkat listrik seperti smartphone atau tablet. Dengan demikian, pengguna tidak perlu lagi membawa kabel listrik.

Selain itu, sistem dapat memberi daya pada berbagai perangkat pintar, misalnya perangkat IoT di rumah dan perangkat yang digunakan untuk memantau kondisi produksi di pabrik.

Saat ini, tim tengah bekerja untuk membuat sistem pengisian nirkabel ini lebih praktis. Misalnya, mereka ingin meningkatkan efisiensi sel fotovoltaik untuk mengubah energi cahaya menjadi listrik lebih baik.

Para peneliti juga tengah mengerjakan fitur yang memungkinkan pengisian berbagai perangkat secara bersamaan.

 

3 dari 3 halaman

Xiaomi Kembangkan Teknologi Serupa

Sebelumnya, Xiaomi telah mengumumkan inovasi teknologi remote wireless charging alias pengisian daya nirkabel yang bisa mengisi daya smartphone dari jarak jauh.

Dilaporkan XDA Developer, Xiaomi memamerkan lompatan teknologi remote wireless charging yang bisa mengisi daya perangkat tanpa adanya kontak atau sentuhan.

Bahkan seperti dikutip dari Engadget, Minggu (30/1/2021), pengisian daya smartphone dengan teknologi remote wireless charging ini bisa dilakukan dari jarak beberapa meter. Produk ini digadang-gadang hadir dengan nama Mi Air Charge Technology.

Memang, pengisian daya nirkabel dari jarak jauh bukanlah teknologi yang pertama ada. Sebelumnya juga sudah ada inovasi teknologi serupa, salah satunya Energous WattUp.

Namun dari sekian banyaknya teknologi remote wireless charging, belum ada satu pun yang hadir di pasaran.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.