Sukses

Mark Zuckerberg Sindir Chip Otak Elon Musk: Masih Jauh, Tak Ada Orang Normal yang Mau

Menurut Mark Zuckerberg, dalam 10 sampai 15 tahun ke depan, tidak ada orang yang mau memakai chip di otak seperti yang dikembangkan Elon Musk hanya untuk bersenang-senang.

Liputan6.com, Jakarta CEO Meta, induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Mark Zuckerberg hadir dalam podcast atau siniar yang dibawakan oleh pembawa acara kontroversial, Joe Rogan.

Dalam kesempatan tersebut, pendiri Facebook itu juga berkomentar soal teknologi chip yang dipasang di otak, seperti yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Neuralink Elon Musk.

Kepada Rogan, Zuckerberg mengatakan teknologi (chip otak) itu belum cukup maju untuk orang-orang normal saat ini.

"Bagian yang paling sulit adalah memiliki komputer yang memberikan informasi langsung ke otak Anda," kata Zuckerberg seperti dilansir LAD Bible, dikutip Kamis (1/9/2022).

Elon Musk sempat mengklaim, chip untuk otak akan siap di tahun ini. Meski begitu Zuckerberg menyangsikannya.

Chip otak yang dikembangkan Neuralink diharapkan untuk bisa berguna bagi orang-orang dengan disabilitas, yang memberikan kemampuan pada mereka untuk mengendalikan komputer dan perangkat seluler.

"Beberapa orang, seperti Elon, dan Neuralink dan perusahaan-perusahaan itu, mengambilnya terlalu jauh dan mungkin akan siap dalam beberapa dekade," kata Zuckerberg.

Menurut Zuckerberg, teknologi chip otak cukup jauh di masa depan, namun tidak mungkin orang akan menanamkannya ke dalam otak mereka hanya untuk itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Ada yang Mau

Zuckerberg menambahkan, mungkin akan ada kasus pemakaian chip yang menarik dalam waktu dekat, pada orang-orang dengan cedera.

"Tetapi orang normal dalam 10 hingga 15 tahun ke depan tidak akan mau memasang sesuatu di otak mereka untuk bersenang-senang," kata Zuckerberg.

Pria 38 tahun itu hadir di podcast Joe Rogan dalam rangka membicarakan soal metaverse, dan kemungkinan yang akan datang dengan kehadiran teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

"Bayangkan jika Anda tidak harus pindah ke kota yang tidak memiliki nilai-nilai Anda untuk bisa mendapatkan semua peluang ekonomi, itu akan luar biasa," kata Zuckerberg.

Dia menambahkan, di masa depan, saat orang-orang bisa menggunakan AR, VR, dan berteleportasi di pagi hari untuk berangkat ke kantor dan muncul sebagai hologram, akan menjadi sesuatu yang sangat manis.

"Ini akan membuka banyak (peluang) ekonomi bagi banyak orang," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Bos Meta Ungkap VR Headset Terbaru Rilis Oktober 2022

Selain itu, Mark Zuckerberg mengungkap rencana perusahaan untuk merilis VR headset terbaru. Hal itu diungkapkan Mark dalam acara podcast yang dipandu Joe Rogan.

Dikutip dari The Verge, Minggu (28/8/2022), Mark menyebut, VR headset terbaru Meta ini akan meluncur pada Oktober 2022. Ia menuturkan, headset ini akan hadir dengan beragam fitur besar di dalamnya.

"Untuk perangkat berikutnya yang keluar pada bulan Oktober, ada beberapa fitur besar," tutur Mark. Salah satu fitur yang disebut akan hadir di headset ini kemampuan pelacakan mata dan wajah.

Berbekal kemampuan tersebut, menurut Mark, bisa membuat avatar menjadi lebih hidup. Sebab, bisa mengikuti ekspresi dari pengguna, baik saat tersenyum atau cemberut akan diterjemahkan secara aktual ke avatar pengguna. 

4 dari 4 halaman

Bocoran Fitur

Meski Mark tidak diungkap nama headset ini, berdasarkan sejumlah bocoran, VR headset yang dimaksud merupakan bagian dari Project Cambria. Alasannya, dari sejumlah laporan, headset tersebut akan memiliki sensor internal pelacakan mata hingga layar beresolusi tinggi.

Selain itu, dari laporan Bloomberg bulan lalu, headset ini disebut akan memiliki nama Meta Quest Pro. Selain itu, ada kemungkinan headset ini akan berbeda dari lini kacamata AR Meta saat ini.

Mengingat kemampuan headset ini akan lebih canggih, laporan menyebut harganya akan lebih mahal dari seri Quest saat ini. Kendati demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai harga pastinya.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.