Sukses

Epic Games Gelar Pendampingan VFX Bagi Kreator Perempuan di Asia

Di Asia Tenggara, The Women Creators Programme untuk pertama kalinya digelar oleh Epic Games

Liputan6.com, Jakarta - Epic Games dan Unreal Engine menggelar program pendampingan efek visual (VFX) bagi para perempuan di Asia.

Program yang bertajuk The Women Creators Programme edisi kedua ini baru saja ditutup pada 11 Agustus 2022 yang lalu. Inisiatif ini merupakan hasil kerja sama dengan Open Air Films, ASIFA India, dan Perforce Software.

Inisiatif ini memberi pelatihan mendalam secara virtual dan berbayar, serta program pendampingan kepada para produser perempuan dari India dan Asia Tenggara.

Mengutip siaran persnya, Minggu (14/8/2022), Shruti Verma, Business Lead – India dan Asia Tenggara, Epic Games mengungkapkan di Asia Tenggara, program ini menjadi yang pertama kalinya digelar oleh mereka.

Tujuannya adalah untuk membekali para animator real-time generasi berikutnya, dengan fokus khusus untuk menginspirasi dan memberdayakan para kreator perempuan di India dan Asia Tenggara.

"Target kami lebih dari sekadar membina beberapa profesional perempuan top di ruang VFX, namun juga membangun dasar untuk ekosistem kreator, storyteller, produser dan profesional animasi perempuan," kata Verma.

Epic Games menyebut, ada lebih dari 178 pelamar program ini di wilayah Asia Tenggara dan India. 21 perempuan kemudian terpilih untuk mendapatkan pendampingan dari lulusan beasiswa Unreal.

Tiga dari perempuan itu adalah Digital Creative Director Singapura, Jessica Tan; Produser Indonesia, Ellen Xie; serta Visual Effects Artist Zubaida Nila, yang mewakili Malaysia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Manfaatkan Fitur di Unreal Engine

Para finalis kemudian menjalani pendampingan langsung dan workshop virtual, lalu mengakhiri fase pertama program ini dengan demo dan evaluasi pra-visualisasi.

Mereka lalu memasuki fase kedua, di mana diberikan pelajaran teknik VFX terbaru dalam pengembangan dunia real-time, pencahayaan, sequencing, dan produksi virtual menggunakan mesin virtual berbasis cloud.

Setelah pelatihan dan penilaian terakhir, para kreator diberikan kesempatan menampilkan film pendek karyanya, serta berbagi lebih banyak tentang perjalanan dan inspirasi mereka selama acara tersebut.

Menurut Ellen Xie, dirinya sangat antusias dengan ide memanfaatkan fitur dan inovasi Unreal Engine untuk membuat konten berkualitas tinggi dalam pekerjaannya.

Wanita dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri kreatif ini mengaku dapat bereksperimen dengan teknologi real-time serta memberinya lebih banyak fleksiblitas dalam proses bercerita.

"Saya bersyukur mendapat kesempatan untuk medapatkan pendampingan dan pelatihan dari para Evangelist di Unreal dan para pendamping perempuan lain," kata Ellen.

Ia mengatakan, program ini menjadi inkubator untuk memahami cara kerja dan fitur Unreal Engine terbaru, terutama dengan Unreal Engine 5, di mana menurutnya "fleksibilitas untuk proses penceritaan sangat mengagumkan."

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Epic Games Dukung Pengembang di Indonesia

Sebelumnya, kepada Tekno Liputan6.com, Epic Games menyebut bahwa mereka serius untuk mendukung pengembang di Indonesia dan Asia Tenggara. Mereka melihat, ada potensi kreasi dari para developer Tanah Air.

"Kami meyakini teknologi kami ditempatkan untuk mengubah cara kita membuat dan merasakan konten di dunia digital," ucap Saishree Ashwin, Business Development Lead, Epic Games, Southeast Asia and India.

Dia menambahkan, "Sebab itulah kami bekerja keras untuk menjaga sebanyak mungkin software kami gratis di awal agar bisa menekan hambatan inovasi."

Bagi Epic Games, lanjut Saishree, Indonesia adalah kawasan penting bagi perusahaan. "Seiring perkembangan unit enterprise Unreal Engine bertahun-tahun, kami melihat peningkatan permintaan yang besar di sini."

Melihat potensi tersebut, Epic Games memutuskan untuk membangun tim di Indonesia sekitar tiga tahun lalu dan semakin mengukuhkan diri untuk membantu para kreator semakin cepat mengadopsi tools baru.

 

4 dari 4 halaman

Program Pendanaan

"Salah satu inisiatif yang dengan bangga kami luncurkan adalah Epic Mega Grants. Program global pendanaan senilai USD 100 juta yang bertujuan untuk mendukung pembuat konten termasuk para profesional film dan media menggunakan Unreal Engine dalam proyek baru dan inovatif," ucapnya.

Hingga saat ini, Epic telah memberikan beberapa Mega Grants ke studio di kawasan ini, termasuk Indonesia dan Asia Tenggara dan India.

Selain Mega Grants, Epic Games juga mengenalkan inisiatif lain seperti pelatihan gratis dan sejumlah master class untuk pengembang di Indonesia, serta Unreal Summit untuk menunjukan bagaimana studio lokal menggunakan Unreal Engine untuk mengembangkan game dan produk yang sukses.

"Kami telah menyelenggarakan tiga rangkaian Summit tahun lalu di Indonesia, Vietnam dan Malaysia, yang banyak dihadiri para pengembang dan media," kata Saishree.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.