Sukses

Pendapatan Facebook Turun untuk Pertama Kalinya

Facebook melaporkan pendapatan kuartal 2 2022-nya turun untuk pertama kalinya. Penurunan pendapatan tercatat 1 persen, menjadi USD 28,8 miliar atau setara Rp 430,7 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook melaporkan penurunan pertama pendapatan tahunan di kuartal kedua 2022-nya. Perusahaan media sosial terbesar di dunia ini mengumumkan, terjadi penurunan pendapatan 1 persen menjadi USD 28,8 miliar (Rp 430,7 triliun).

Facebook juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan di kuartal ketiga 2022 bisa turun lebih banyak lagi.

Selain itu, laba keseluruhan untuk perusahaan induknya, Meta, turun 36 persen menjadi USD 6,7 miliar pada kuartal 2 2022.

Divisi Reality Labs, yang bertanggung jawab mengembangkan metaverse kehilangan USD 2,8 miliar pada kuartal 2 2022.

Penurunan pertama dalam pertumbuhan pendapatan Facebook dan Meta ini sudah diperkirakan oleh analis di Wall Street.

Mengutip The Verge, Kamis (28/7/2022), salah satu tantangan yang membuat perusahaan sulit menumbuhkan pendapatan adalah adalah tools privasi baru di iOS. Tools "minta aplikasi untuk tidak melacak" ini muncul di iPhone dan membuat bisnis iklan Facebook jadi tidak efektif.

Tahun lalu, Meta diketahui menderita kerugian USD 10 miliar dalam pendapatan iklan. Kini, ditambah pelambatan ekonomi, ada lebih banyak pengiklan yang menarik kembali belanja iklan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakal Tingkatkan Konten Hasil Rekomendasi AI

Sementara itu, dalam upaya bersaing dengan TikTok, Meta sudah mendesain ulang Facebook dan Instagram. Keduanya kini menekankan pada video pendek dan menampilkan lebih banyak konten hasil rekomendasi AI-nya.

Pada laporan pendapatan kuartal 2 2022, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan, persentase konten yang dilihat orang di Facebook dan Instagram kini berasal dari akun yang tidak mereka ikuti. Jumlah rekomendasi pun, menurut dia, akan ditingkatkan jadi dua kali lipat lebih banyak pada 2023.

Membangun AI yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan tersebut butuh investasi yang jumlahnya cukup besar.

Terlepas dari pendapatan Meta yang menurun, perusahaan berhasil meningkatkan jumlah pengguna harian Facebook sebesar 3 persen menjadi 1,97 miliar.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Jumlah Pengguna Aktif Naik

Meta melaporkan, 2,88 miliar pengguna kini memakai rangkaian aplikasi sosialnya, mulai dari Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp tiap hari. Jumlah ini meningkat 4 persen dari tahun lalu.

Zuckerberg mengatakan, perusahaan melihat 'tren engagement yang lebih kuat dibandingkan perkiraan. Sebagian berkat peningkatan konsumsi video."

Ia menyebutkan, format video pendek Reels yang ditujukan sebagai pesaing TikTok menghasilkan uang lebih cepat ketimbang Stories.

Dalam jangka panjang, Meta bahkan mau menjadikan Reels sebagai pendorong perusahaan mendapatkan pendapatan lebih banyak.

"Ini adalah periode yang menuntut lebih banyak intensitas, saya harap kita bisa menyelesaikan lebih banyak hal dengan sumber daya yang lebih sedikit. Saya rasa kita bisa melewati periode ini sebagai organisasi yang lebih kuat dan disiplin," kata Zuckerberg dalam laporan pendapatan, bersama para analis.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.