Sukses

TikTok Ungkap Perbedaannya dengan Facebook: Mereka Platform Sosial, Kami Hiburan

Bos TikTok mengungkapkan bahwa platformnya dan Facebook memiliki perbedaan nilai

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Facebook dikabarkan berencana merombak tampilannya secara besar-besaran, untuk dapat lebih bersaing dengan platform milik ByteDance, TikTok.

Meski begitu, TikTok mengatakan bahwa platform milik mereka memiliki perbedaan yang besar dengan Facebook, dan tidak berencana membuatnya untuk mengikuti media sosial milik Meta itu.

Kepada CNBC, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (18/6/2022), Blake Chandlee, President of Global Business Solutions, TikTok menegaskan perbedaan besar di antara kedua perusahaan.

"Facebook adalah platform sosial. Mereka telah membangun semua algoritma mereka berdasarkan grafik sosial. Itu adalah kompetensi inti mereka. Kami tidak," kata Chandlee.

"Kami adalah platform hiburan... Perbedaannya signifikan. Ini adalah perbedaan besar," imbuhnya.

Chandlee sendiri merupakan seorang eksekutif di Facebook selama 12 tahun, di mana dia memimpin kemitraan global dari perusahaan. Dia lalu pindah ke TikTok pada tahun 2019.

Ia mengungkapkan bahwa pengalamannya di Facebook, terutama dalam mengarahkan potensi ancaman dari Google+ yang gagal, mengajarinya bahwa TikTok akan menang dalam pertempuran media sosial saat ini.

"Kami memiliki ruang perang saat itu. Itu masalah besar. Semua orang mengkhawatirkannya," kata Chandlee merujuk pada pengalaman mereka dengan Google+.

Namun katanya, seiring waktu, jelas platform tersebut mengalami kegagalan karena menurutnya "nilai Google adalah pencarian dan Facebook sangat bagus dalam hal sosial."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Facebook Ingin Rombak Tampilan Demi Saingi TikTok

Chandlee pun mengatakan, dirinya melihat bahwa TikTok hebat pada apa yang dilakukan oleh perusahaan sekarang. "Kami menghadirkan tren budaya ini dan pengalaman unik yang dimiliki orang-orang di TikTok," katanya.

"Mereka tidak akan memilikinya di Facebook kecuali jika Facebook sepenuhnya meninggalkan nilai-nilai sosialnya, yang menurut saya tidak akan berhasil," Chandlee menambahkan.

Sebelumnya, Mark Zuckerberg dan eksekutif Meta lainnya diketahui tengah menyusun strategi untuk bersaing dengan TikTok. Salah satu caranya, perusahaan disebut akan merombak tampilan Facebook secara besar-besaran.

Mengutip Engadget, Jumat (17/6/2022), Meta sedang mendesain ulang feed utama Facebook yang bakal menekankan konten yang direkomendasikan dari halaman, kreator, dan orang yang belum kamu ikuti.

3 dari 4 halaman

Mengubah Discovery Engine

Hal itu seperti diketahui dari memo eksekutif Facebook Tom Alison, yang mengepalai aplikasi Facebook di Meta yang diterbitkan oleh The Verge.

Memo tersebut, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengubah Facebook menjadi "Discovery Engine" yang akan sangat bergantung pada rekomendasi, mirip dengan "For You Page/FYP" TikTok.

Rekomendasi terutama akan datang dari konten yang tidak terhubung, termasuk Reel, dan pengguna akan melihat lebih sedikit pos dari teman dan keluarga di feed mereka.

Rencana dari Facebook ini juga akan membawa kotak masuk Messenger kembali ke aplikasi Facebook dalam upaya mendorong pengguna untuk berbagi lebih banyak konten dari “Discovery Engine".

4 dari 4 halaman

Perubahan di Facebook

Belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan Meta untuk menerapkan perubahan ini, beberapa di antaranya mencerminkan perubahan yang sudah terjadi di Instagram.

Tapi ini bukan pertama kalinya para eksekutif Meta mengisyaratkan perubahan besar yang akan datang di aplikasi Facebook, atau mungkin pengguna sudah mendengar tentang "Discovery Engine".

Zuckerberg mengatakan pada April 2022 bahwa perusahaan berada di tengah-tengah "pergeseran besar" yang akan mengubah dinamika feed untuk menekankan rekomendasi berbasis AI di atas grafik sosial pengguna.

Namun, memo dari Alison memperjelas betapa pentingnya prioritas baru bagi perusahaan, yang berusaha mati-matian untuk mengejar TikTok.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.