Sukses

Sri Safitri Raih Penghargaan Women in Cyber Security Leader 2022 dari BSSN dan IWCS

Deputy EVP Customer Experience & Digitization PT Telkom Indonesia, Sri Safitri, baru saja meraih penghargaan 'Women in Cyber Security Leader 2022', dari BSSN dan IWCS.

Liputan6.com, Jakarta - Deputy EVP Customer Experience & Digitization PT Telkom Indonesia, Sri Safitri, baru saja meraih penghargaan 'Women in Cyber Security Leader 2022', dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Indonesia Women in Cyber Security (IWCS), Senin (23/5/2022).

Penghargaan ini diberikan oleh dua lembaga prestisius tersebut di sela-sela IWCS Annual Summit 2022 "Woman In Digital Transformation" yang diselenggarakan secara hybrid.

Sri memperoleh penghargaan dari Kepala BSSN Letnan Jenderal Hinsa Siburian, yang saat penyerahan diwakili Deputy for Cybersecurity Operations BSSN, Mayor Jenderal TNI Dominggus Pakel serta Eva Noor dari IWCS.

"Jika perempuan mampu memberdayakan perempuan lain dalam cyber security, maka perempuan juga bisa empower anak-anaknya serta akhirnya memberdayakan bangsa. Sebab, ibu itu tiang negara," kata Sri Safitri yang juga dikenal sebagai Ketua Forum Alumni Universitas Telkom (FAST), dikutip Senin (23/5/2022).

Sementara Founder IWCS dan CEO Xynexis, Eva Noor, mengatakan penghargaan tersebut merupakan apresiasi terhadap kiprah perempuan guna memberi inspirasi dan suri tauladan bagi generasi muda.

"Khususnya agar berkarir dalam bidang cyber security sekaligus ikut menjadi bagian dari transformasi digital nasional," ucapnya menambahkan.

BSSN dan IWCS memberikan penghargaan atas jasa Sri Safitri sebagai Councillor Indonesia untuk ASEAN CIO Association (ACIOA) sekaligus menjadi Co-Founder Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) yang secara konsisten membangun kesadaran dan kepedulian akan pentingnya cyber security bagi perusahaan dan pengguna internet di Indonesia melalui training, seminar, coaching, dan mentorship.

Peraih CX Leader of the Year 2021 ini menyebut penghargaan akan diproyeksikannya mendorong lebih banyak lagi perempuan Indonesia turut serta membangun sisterhood untuk saling melindungi, peduli, dan membela perempuan lainnya yang menghadapi ancaman siber.

Sri Safitri sendiri memiliki jejak rekam panjang di bidang digital. Sebelum menjadi Deputy EVP Customer Experience & Digitization PT Telkom Indonesia Tbk, ia adalah Direktur Marketing Telkomtelstra, perusahaan patungan Telkom Indonesia dan Telstra Australia.

Uni Fitri, sapaan akrabnya, juga kerap jadi pembicara di event internasional dan juga menjabat sebagai Co-Founder Indonesia Blockchain Society (IBS) dan Ketua Umum Indonesia CX Professional (ICXP).

Selain Sri Safitri, peraih lain untuk kategori 'Women in Cyber Security Leader 2022' adalah Sylvia W Sumarlin, Intan Rahayu, dan Farah F Rahmayanti.

Kemudian Femmy Eka Putri Kartika, Deputi IV Kementrian Koprdinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Lenny N Rosalin Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) juga turut mendapat penghargaan 'Indonesia Women in Cyber Security Role Model 2022'.

Selain itu, Elyzabeth Damayanti OVP Cybersecurity Telkom juga menerima 'Women in Cybersecurity White Hat 2022'.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Presiden FAST: Metaverse Efektif di Indonesia pada 2025

Sebelumnya, dalam webinar bertajuk 'Metaverse dan NFT: Aspek Hukum, Bisnis, dan Teknologi' yang digelar belum lama ini, Presiden Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) Sri Safitri, mengatakan prediksi tersebut berdasarkan sejumlah kalkulasi realistis.

"Layanan metaverse akan bergantung seberapa isu bidang infrastruktur, peranti keras, dan regulasi bisa diselesaikan di Indonesia. Jika sisi-sisi ini belum bisa ditangani, maka use case metaverse tidak bisa dalam waktu dekat dilaksanakan," katanya, dikutip Kamis (30/3/2022).

Perempuan yang juga menjabat sebagai Deputy Executive Vice President CX & Digitization PT Telkom ini mencontohkan, mayoritas kecepatan jaringan internet masyarakat Indonesia di kisaran 10 Mbps.

"Sebuah angka yang masih harus ditingkatkan lagi untuk layanan metaverse yang mulus dan memberikan pengalaman pelanggan yang baik," ucapnya dalam acara virtual yang digelar Heylaw.id tersebut.

Ia menyebut tujuh fondasi layanan pun belum semuanya matang dan mapan menyokong metaverse. Antara lain perangkat keras, komputer, networking, platform virtual, interchange tools & standards, serta layanan pembayaran dan konten.

"Jangan lupakan pula isu keamanan, potensi serangan siber akan muncul, bahkan dalam bentuk yang belum pernah ada. Privasi pun akan dicari-cari celahnya oleh kriminil, karena kelak metaverse ini seperti honeypot. Sarang madu baru yang akan dikerubungi dan jadi target utama," kata perempuan yang akrab disapa Uni Safitri.

3 dari 4 halaman

Manfaat Metaverse untuk Perusahaan

Jika semuanya berjalan mulus, maka akan terdapat sisi menarik yang perlu diperhatikan dari sisi pengalaman pelanggan.

Antara lain perusahaan penyedia akan lebih mampu mengenali generasi Z dan milenial, mudah melihat historis perjalanan pelanggan, serta bisa eksplorasi dan meningkatkan kepuasan pengalaman pelanggan dari sisi MR (Mixed Reality), AR (Augmented Reality), dan VR (Virtual Reality).

"Ini pun agar pengalaman maksimal, jangan terlalu terburu-buru karena kita perlu identifikasi, tes, dan cek dulu atribut pelanggan. Perusahaan perlu navigasi customer journey lebih lanjut, termasuk mencari paduan kebutuhan masyarakat akan Metaverse yang tetap dipadukan kebutuhan fisikal mereka," sambungnya.

Perusahaan bahkan bisa melihat seberapa lama mata pelanggan menatap iklan yang ada di layanan Metaverse, sehingga peluang monetisasi dan komersialisasi layanan juga meningkat drastis.

Sementara Guru Besar Kecerdasan Buatan Telkom University, Suyanto, mengungkapkan kampusnya sedang mengembangkan Metaverse berbasis Automated Explained Artificial Intelegence yang diperkirakan titik sempurna layanannya baru terealisasi pada 2030 mendatang.

"Teknologi kami masuk generasi ke-4 dengan menggunakan pendekatan white box, yakni akurasi tidak tinggi, tapi segalanya bisa dijelaskan ke semua pihak," papar Suyanto.

Ia menambahkan data besar dan data kecil masuk ke teknologi berbasis mesin dengan output paremeter otomatis, termasuk membuka peluang masyarakat ikut kembangkan coding-nya.

4 dari 4 halaman

Infografis 10 Daftar Pahlawan Nasional Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Tri Yasnie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.