Sukses

Pahami Risiko Berbagi Data Pribadi di Media Sosial, Termasuk di Stiker Add Yours Instagram

Liputan6.com, Jakarta - SAFEnet menyoroti tentang modus trendi berbagi data di media sosial, seperti tantangan membagikan stiker Add Yours di Instagram Stories.

Hal ini sejalan dengan cuitan viral di Twitter yang menyebutkan sudah ada korban penipuan akibat mengikuti tren stiker Add Yours dengan topik 'variasi panggilan nama kamu'.

SAFEnet pun mengimbau agar pengguna berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi, terutama di media sosial, termasuk saat membagikan stiker Add Yours di Instagram Stories.

Mengutip cuitan dari akun @awaskbgo yang merupakan bagian dari SAFEnet, disebutkan "mengumbar data pribadi secara sembrono bisa merugikan kita."

Pasalnya, informasi pribadi bisa dimanfaatkan untuk modus penipuan social engineering atau rekayasa sosial.

Rekayasa sosial adalah teknik manipulasi psikologi agar individu atau grup mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi tertentu (seperti data pribadi) secara sukarela, padahal bisa merugikan diri sendiri.

"Hal ini biasa terjadi dengan mempertimbangkan kondisi seseorang yang tidak sadar penuh (ngantuk, capek), emosi berlebihan, atau juga tidak paham konsekuensinya seperti mengikuti tantangan atau ajakan di media sosial yang terdengar sepele dan tidak berbahaya," tulis @awaskbgo.

Lantas, untuk apa sih data pribadi tersebut? Masih mengutip sumber yang sama, tindakan mengumpulkan dan menyusun informasi atas individu atau grup berdasarkan karakteristik, tendensi atau informasi data pribadi dengan tujuan tertentu (termasuk untuk merugikan orang lain) disebut dengan profiling.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dimanfaatkan untuk Penipuan hingga Intimidasi

Profiling dilakukan dengan mengumpulkan data-data pribadi yang tanpa sadar diumbar secara terbuka ke followers dan non-followers, dengan mengikuti tantangan atau ajakan di media sosial.

"Seperti berbagi 'variasi panggilan nama kamu' yang juga merupakan data pribadi," kata Safenet lewat akun @awaskgbo.

Tren viral lain yang sering diikuti oleh pengguna media sosial adalah trivia membagikan tanggal lahir, namun berkedok pilihan kata-kata tertentu.

Menurut SAFEnet, dengan mengikuti tren viral seperti ini, pengguna memang tidak pernah mengunggah tanggal lahir tetapi pihak lain akan tetap mengetahui tanggal lahir, berdasarkan petunjuk yang dibagikan.

Lantas apa dampaknya? Disebutkan, salah satu dampak dari profiling data pribadi adalah, data bisa dimanfaatkan untuk melakukan penipuan, termasuk menipu keluarga terdekat.

"Dengan memanfaatkan data pribadi melalui profiling, pelaku bisa beraksi seolah (mereka) mengenal kita dengan dekat," demikian bunyi keterangan Safenet.

Tak hanya penipuan, dalam konteks kekerasan berbasis gender (KBGO), informasi atau data pribadi atas korban yang ditemukan di media sosial bisa dipakai untuk mengintimidasi.

3 dari 5 halaman

Tipe-Tipe Data Pribadi yang Tak Perlu Dibagikan ke Medsos

Berikut adalah tipe data pribadi yang tidak perlu dibagikan di media sosial, termasuk stiker Add Yours di Instagram Stories:

- Nama

baik itu nama lengkap, nama masa kecil, nama ibu, hingga nama panggilan)

- Nomor identitas pribadi

meliputi NIK, NPWP, SIM, nomor paspor, plat nomor kendaraan, nomor kartu anggota rumah sakit, rekening bank, hingga nomor kartu kredit

- Alamat pribadi

Alamat yang dimaksud bisa alamat rumah, kantor, atau alamat email

- Nomor kontak personal

Baik itu nomor ponsel pribadi atau nomor telepon rumah

4 dari 5 halaman

Karakterisasi Pribadi

- Karakteristik personal

Tantangan stiker Add Yours banyak meminta pengguna unutk menunjukkan gambar fotografik (seperti wajah) untuk menunjukkan karakteristik yang bisa dikaitkan pada seseorang. Selain wajah, karakterisasi personal juga bisa melalui sidik jari atau tulisan tangan

- Data biometrik

Data ini meliputi scan retina, tanda suara, sidik jari, hingga geometri wajah

- Informasi atas properti pribadi

Meliputi nomor kendaraan, akta tanah dan bangunan

- Informasi aset teknologi

Mulai dari alamat internet protocol (IP address) atau alamat media access control (MAC address) yang terhubung pada satu individu tertentu.

Informasi lainnya yang termasuk data pribadi adalah tanggal dan tempat lahir, nomor telepon bisnis, alamat email atau surat menyurat untuk keperluan bisnis, ras, agama, indikator geografis, informasi terkait pekerjaan, kesehatan, edukasi, atau finansial.

(Tin/Ysl)

5 dari 5 halaman

Infografis Tentang Data Pribadi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.