Sukses

Perbedaan Chromebook untuk Pelajar dengan Laptop Merah Putih

Apa bedanya Chromebook untuk pelajar dengan laptop Merah Putih?

Liputan6.com, Jakarta - Laptop Merah Putih menjadi salah satu isu yang saat ini tengah disorot oleh banyak pihak. Di Twitter, misalnya, warganet membanding-bandingkan Laptop Merah Putih dengan Chromebook, baik dari segi harga maupun spesifikasi.

Kemudian, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah juga telah meminta Kemendikbudristek untuk lebih transparan terkait rencana pengadaan laptop Merah Putih untuk Program Digitalisasi Sekolah.

Terkait hal ini, Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) menjelaskan mengenai perbedaan Chromebook untuk kebutuhan pengadaan pelajar dan Laptop Merah Putih.

Menurut Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek, M. Samsuri, pengadaan Chromebook untuk pelajar merupakan upaya pemerintah dalam mendorong belanja produk dalam negeri, utamanya di sektor pendidikan untuk produk teknologi informasi dan komunikasi.

Hal ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar, sehingga diharapkan belanja produk TIK akan mendorong digitalisasi sekolah, sebagai upaya mewujudkan infrastruktur kelas dan sekolah masa depan.

"Pengadaan barang TIK untuk digitalisasi pendidikan ini mendukung produk dalam negeri (PDN) sehingga sejalan dengan program pemerintah agar kita menjadi penggerak kemajuan negeri kita sendiri," tuturnya dalam rilis yang diterima.

Samsuri menuturkan, dana program ini untuk 2021 berjumlah Rp 3,7 triliun yang terdiri dari dua alokasi. Pertama dari anggaran Kemendikburistek (APBN Pusat) senilai Rp 1,3 triliun, dan kedua senilai Rp 2,4 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2021.

Spesifikasi laptop yang disyarakatn Kemdikbudristek untuk mendukung digitalisasi pendidikan (sumber: Kemdikbudristek)

Pembelanjaan TIK melalui APBN 2021 senilai Rp 1,3 triliun digunakan memenuhi kebutuhan 12.674 sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, dan SLB. Kebutuhannya terdiri dari 189.840 laptop, 12.674 access point, 12.674 konektor, 12.674 proyektor, dan 45 speaker.

Nantinya, pemilihan produk dan merek dari masing-masing kebutuhan merujuk pada pilihan yang ada di e-katalog LKPP.

Sementara pembelanjaan TIK melalui DAK Fisik (merupakan anggaran dari pemerintah pusat yang ditransfer ke pemerintah daerah) senilai Rp 2,4 triliun 2021 telah diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021.

Deretan Produk Chromebook di Web Google

Sementara untuk Laptop Merah Putih sendiri merupakan proyek pengembangan produk jadi melalui konsorsium perguruan tinggi, yaitu UI, ITB, ITS, dan UGM.

Konsorsium ini telah menyiapkan peta jalan, desain produk, dan akan terlibat penuh dalam produksi laptop bersama industri mulai 2022.

Selain itu, pelajar SMK dan mahasiswa perguruan tinggi vokasi akan dilibatkan pada kegiatan perakitan hingga pasca-penjualan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

6 Produsen Laptop Lokal

Sementara di Indonesia, Google mengumumkan enam produsen lokal akan mulai memproduksi Chromebook di tahun ini. Enam produsen Chromebook tersebut adalah Advan, Axioo, Evercoss, SPC, TSIMD, dan Zyrex.

Menurut Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, enam produsen ini diperkirakan akan dapat merekrut ribuan tenaga kerja untuk memproduksi ratusan ribu laptop hingga 2022.

Lebih lanjut Randy menuturkan, nantinya Chromebook produksi enam perusahaan ini tidak hanya ditujukan untuk pasar Indonesia, tapi juga luar negeri.

"Ini adalah pertama kalinya produsen Indonesia membuat Chromebook untuk Indonesia dan pasar ekspor," tutur Randy saat konferensi pers virtual, Selasa (3/8/2021).

Chromebook ini yang disebut akan menjadi bagian dari pengadaan laptop untuk pelajar yang digagas pemerintah, seperti yang dijelaskan di atas.

Oleh sebab itu, seluruh produsen lokal Chromebook ini telah memastikan produknya telah memenuhi persyaratan TKDN dan mengikuti spesifikasi minimun yang dibutuhkan Kemendikbudristek.

Kehadiran Chromebook produsen Indonesia ini sekaligus melengkapi upaya Google mentransfromasi sistem pendidikan melalui pelatihan pengajar, pengembangan SDM, dan kemitraan lokal.

Tidak hanya itu, para produsen ini juga akan bekerja sama dengan sejumlah sekolah vokasi dalam pengembangan Chromebook ini. Produk Chromebook yang dirilis nanti juga akan berbeda tergantung masing-masing produsen.

"Pemakaian Chromebook juga memberikan kesempatan kepada adik-adik kita untuk belajar tentang teknologi informasi dan digitalisasi," tutur CEO Zyrex, Timothy Sidik.

 

3 dari 3 halaman

Spesifikasi Chromebook untuk Pelajar

  • Tipe prosesor core: 2, frekuensi: ≥ 1,1 GHz, Cache 1M
  • Memori standar terpasang : 4 GB DDR4
  • Hard drive : 32GBUSB
  • Port : dilengkapi USB 3.0
  • Networking : WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
  • Tipe grafis : HD integrated
  • Audio : integrated
  • Monitor : 11 inci LED
  • Daya/power : maksimum 50 watt
  • Operating system Chrome OS
  • Device management : ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivisi setelah penyedia ditetapkan sebagai pemenang)
  • Masa garansi : 1 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini