Sukses

Nilai Transaksi di dalam Aplikasi pada Paruh Pertama 2020 Capai Rp 738 triliun

Menurut laporan Sensor Tower, nilai transaksi pengguna secara global mencapai lebih dari USD 50 miliar atau sekitar Rp 738 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pendapatan aplikasi seluler mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada paruh pertama tahun 2020. Menurut laporan Sensor Tower, nilai transaksi pengguna secara global pada periode itu mencapai lebih dari USD 50 miliar atau sekitar Rp 738 triliun.

"Dalam analisis kami tentang sepuluh pasar penghasil pendapatan aplikasi terbesar di dunia untuk paruh pertama 2020 [tidak termasuk Tiongkok], Kanada muncul sebagai pemimpin pertumbuhan," ujar Stephanie Chan, Mobile Insights Strategist di Sensor Tower dikutip dari laporan perusahaan, Senin (7/9/2020).

Rata-rata transaksi di dalam aplikasi per orang di Kanada, kata Stephanie, meningkat 39 persen jika dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2019.

"Ini juga menandai peningkatan signifikan dari pertumbuhan 13 persen yang terlihat antara paruh pertama tahun 2018 dan 2019," tutur Stephanie.

Pertumbuhan Belanja Pemain di dalam Aplikasi pada Paruh Pertama 2020. Kredit: Sensor Tower

App Store dan Google Play di Kanada, menurut Sensor Tower, menghasilkan total belanja konsumen sekitar USD 939 juta atau sekitar Rp 872 miliar pada paruh pertama 2020.

Sementara itu, di bawah Kanada ada Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Inggris Raya, Jerman, Kanada, Prancis, Australia, Rusia, dan Brasil. Nilai belanja pengguna di sepuluh negara itu, secara kolektif, tumbuh sebesar 26 persen dari paruh pertama tahun 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

10 Aplikasi dengan Pemasukan Tertinggi di Dunia pada Agustus 2020

Sensor Tower juga merilis laporan 10 aplikasi dengan pemasukan tertinggi di dunia pada Agustus 2020.

Menurut perusahaan riset pasar aplikasi mobile tersebut, TikTok menjadi aplikasi terlaris dengan pemasukan lebih dari USD 88,1 juta atau sekitar Rp 1,29 triliun. Angka itu setara dengan pertumbuhan 6,3 kali lipat daripada periode yang sama pada tahun 2019.

"Sekitar 85 persen pendapatan TikTok berasal dari Douyin [aplikasi TikTok versi Tiongkok], diikuti oleh 7,8 persen pengguna Amerika Serikat dan 1,4 persen pengguna Turki," ujar Julia Chan, Mobile Insights Analyst di Sensor Tower, dikutip dari laporan perusahaan.

10 Aplikasi dengan Pemasukan Tertinggi di Dunia pada Agustus 2020. Kredit: Sensor Tower

Di tempat kedua, YouTube menjadi aplikasi dengan pemasukan tertinggi pada Agustus 2020 dengan pemasukan lebih dari USD 83,9 juta atau sekitar Rp 1,23 triliun. Angka itu mewakili pertumbuhan tahunan sebanyak 54,8 persen dari Agustus 2019.

"Sekitar 55 persen pendapatan YouTube berasal dari AS, diikuti oleh 13 persen dari Jepang. Aplikasi terlaris berikutnya adalah Tinder, diikuti oleh Tencent Video dan Piccoma," tutur Julia lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini