Sukses

Facebook Cegah Pengguna Tonton dan Sebar Video Hoaks Covid-19

Salah satu upaya yang dilakukan Facebook adalah mencegah pengguna menonton dan membagikan video hoaks tentang Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan media sosial kini tengah melakukan berbagai upaya menghentikan penyebaran hoaks dan disinformasi mengenai Covid-19.

Salah satu upaya yang dilakukan Facebook adalah mencegah pengguna menonton dan membagikan video hoaks Covid-19. Demikian dilaporkan jurnalis NBC News Zadrozny.

Adapun upaya Facebook ini mengacu pada penyebaran video konspirasi mengenai Covid-19, Plandemic: Indoctornation. Video ini adalah sebuah seri lanjutan dari film serupa yang berjudul Plandemic.

Untuk mengurangi penyebarannya, pihak Facebook melarang pengguna me-repost link ke video hoaks ini. Video Plandemic sebelumnya juga sudah diunggah ulang ke situs yang lain.

Tak hanya Facebook, Twitter melakukan upaya pencegahan serupa. Menurut The Verge, Rabu (19/8/2020), Twitter tidak memblokir link video tersebut, namun mengirimkan peringatan kepada para pengguna yang telah mengklik link tersebut.

Twitter mengingatkan, video tersebut "memiliki potensi spam dan tidak aman."

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Twitter

Kepada The Verge, Twitter mengkonfirmasi, pihaknya memilih untuk memberikan peringatan kepada pengguna alih-alih memblokir link tersebut.

Kendati demikian, Twitter akan mengevaluasi klip pendek apapun yang diunggah secara langsung berdasarkan kasus per kasus. Twitter kemudian menghapus klip yang dianggap mengandung hoaks atau disinformasi.

Sementara itu, saluran streaming asal London Real yang mengunggah video tersebut melaporkan, video itu telah ditangguhkan LinkedIn sebelum pemutaran perdananya.

3 dari 3 halaman

Tentang Video Hoaks Covid-19

Menurut CrowdTangle, unggahan asli London Real yang ditautkan ke Facebook memiliki sekitar 53 ribu interaksi. Versi video yang diunggah ulang ke YouTube masih ada, tetapi jumlah penayangannya di bawah 200 kali.

Video Plandemic sendiri memiliki durasi 26 menit dan diunggah ke media sosial, mempromosikan berbagai klaim yang salah tentang pandemi Covid-19. Salah satu klaim salahnya adalah, penggunaan masker justru mengaktifkan virus Corona.

Disinformasi lain yang ada di Plandemic termasuk teori konspirasi tentang pendiri Microsoft Bill Gates yang dianggap ada di belakang pandemi ini.

(Tin/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.