Sukses

Telkomsel: Kasus Denny Siregar Tak Jadi Trigger di Sistem Keamanan Data Pelanggan

Telkomsel menyatakan kasus kebocoran data Denny Siregar tidak menjadi trigger masalah baru di sistem keamanan data pelanggan.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Human Capital Management (HCM) Telkomsel Endi Muharram menyatakan kasus kebocoran data Denny Siregar tidak menjadi trigger masalah baru di sistem keamanan data pelanggan.

Hal itu dia sampaikan dalam konferensi pers hari ini, Senin (13/7/2020) di Jakarta, bersama dengan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro.

"Kejadian kemarin itu tidak men-trigger sistem. Ada atau tidak kejadian itu, kami melakukan evaluasi SOP," ujar Endi menegaskan.

Lebih lanjut, Endi mengatakan perusahaan menjalankan evaluasi dan perubahan SOP secara rutin dan konsisten.

"Apakah pas kejadian kemarin kami upgrade [sistem keamanan dan SOP], sayangnya itu tidak bisa kami jawab. Itu bagian dari IT Security System kami," tutur Endi.

Press Conference Komitmen Telkomsel untuk Keamanan Data Pelanggan. Liputan6.com/M Wahyu Hidayat

Endi pun menekankan kasus kebocoran data Denny Siregar merupakan tindakan illegal access dari petugas layanan pelanggan. Hal itu, kata Endi, tidak bisa ditoleransi.

"Setiap ilegal access, seperti kasus kemaren misalnya, bisa tempuh langkah secara hukum," kata Endi.

Maka dari itu, Endi menyebut salah satu langkah yang juga perusahaan terapkan adalah melakukan upaya untuk mendisiplinkan petugas terkait mengenai bagaimana membuka atau mengakses data milik pelanggan.

"Semua itu ada prosedurnya. Di luar itu, namanya ilegal access," tutur Endi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komitmen Perusahaan

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menyatakan bahwa berkaca dari kasus itu, perusahaan menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan data pelanggan.

"Terkait akses data pelanggan oleh petugas customer service, itu bukan hanya berlaku di Telkomsel, tapi di operator yang lain juga. Namun memang kejadian kemarin itu illegal access," ujar Anto, Senin (13/7/2020).

Namun, kata Anto, akses itu sejatinya bersifat terbatas.

"Petugas customer service memang punya akses terbatas. Kewenangan akses terhadap data pelanggan juga seebetulnya sangat dibutuhkan untuk membantu proses validasi ketika pelanggan memiliki keluhan layanan," tutur Anto.

3 dari 3 halaman

Evaluasi

Maka dari itu, supaya kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang, Anto mengklaim perusahaan konsisten melakukan evaluasi.

"Kami konsisten lakukan evaluasi secara bertahap, baik secara teknis di IT Security System kami maupun secara SOP. Ini proses yang selalu kami lakukan secara terus-menerus," tutur Anto.

Anto juga menegaskan bahwa keamanan data pribadi pelanggan Telkomsel tersimpan secara aman. Namun, dia juga mengajak pelanggan untuk turut berpartisipasi dalam upaya ini.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini