Sukses

Terinspirasi Bill Gates, Jaket Ini Diklaim Bisa Membunuh Virus Corona

Inovasi ini pada dasarnya mengubah jaket menjadi semacam penolak atau pemunuh bakteri/virus (seperti virus Corona).

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona diyakini dapat hidup berjam-jam atau hingga berhari-hari di atas permukaan seperti gagang pintu, tombol lift, handle tangga, dan lain sebagainya.

Namun, tahukah kamu kalau tembaga dapat membunuh virus? Faktanya, pada masa lalu, rumah sakit menggunakan tembaga untuk hal-hal seperti gagang pintu guna mencegah penyebaran bakteri dan virus.

Pada 2015, para peneliti menemukan bahwa paduan tembaga yang digunakan di rumah sakit sebenarnya mengurangi tingkat infeksi sebanyak 58 persen.

Terkini, perusahaan pakaian bernama Vollebak mengembangkan jaket bernama Full Metal Jacket yang menenun untaian tembaga ke dalam kain.

Mengutip laman Ubergizmo, Senin (15/6/2020), inovasi ini pada dasarnya mengubah jaket menjadi semacam penolak atau pemunuh bakteri/virus (seperti virus corona).

Jika kamu memakainya, itu bisa membantu mencegah bakteri atau virus menempel pada pakaian dan mencegah Anda atau orang lain di sekitar menjadi sakit.

Tembaga telah terbukti membunuh bakteri dan virus. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa tembaga bisa membunuh virus corona dalam waktu empat jam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikembangkan Sejak 3 Tahun Lalu

Jaket tembaga ini mungkin tampak seperti respons langsung terhadap pandemi Covid-19.

Pendiri Vollebak, Steve Tidball, mengungkapkan bahwa pengembangan jaket ini sebenarnya dimulai sekitar tiga tahun yang lalu setelah menonton video konferensi TED Talk, yang menampilkan Bill Gates menyampaikan topik tentang pandemi.

"Kami pun mulai berpikir untuk membuat pakaian yang bisa melawan virus atau bakteri," kata Tidball, sebagaimana dilansir Fast Company.

 

3 dari 4 halaman

Berapa Harganya?

Setiap Full Metal Jacket mengandung 65 persen tembaga, dan inilah yang menyebabkan harganya sangat mahal. Jaket ini dibanderol US$ 1.095 atau sekitar Rp 15,6 juta.

Namun, sebelum kamu berniat membelinya, perlu dicatat bahwa tidak jelas seberapa efektif jaket ini di kehidupan sehari-hari.

Meskipun tembaga memang memiliki sifat antibakteri, apakah jaket ini cukup efektif untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri?

4 dari 4 halaman

Bagaimana Jika Tak Berhasil?

Jika itu tidak berhasil, Tidball percaya jaket besutannya itu masih bisa digunakan kembali untuk pakaian hi-tech.

Mengingat sifat tembaga dan penggunaannya dalam elektronik, jaket ini juga dapat menjadi dasar pakaian pintar di masa depan, sesuatu yang sedang dikerjakan perusahaan seperti Google.

(Isk/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini