Sukses

Berantas Notifikasi Bandel di Situs Web, Google Ungkap Fitur Baru Chrome

Rencananya, Google akan mulai mengaktifkan fitur baru ini bersamaan dengan peluncuran Chrome 84 pada 12 Juli 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja mengumumkan untuk mengaktifkan fitur baru yang akan memblokir spam notifikasi di browser Chrome.

Rencananya, perusahaan akan mulai mengaktifkan fitur baru ini bersamaan dengan peluncuran Chrome 84 pada 12 Juli 2020.

Dikutip dari ZDNet, Jumat (29/5/2020), komponen Chrome ini akan memblokir semua notifikasi yang muncul saat pengguna mengunjungi laman web.

Adapun notifikasi yang diblokir itu disembunyikan di bawah ikon URL Chrome (desktop) atau di bawah toolbar (mobile).

Google pertama kali mengumumkan fitur ini pada Januari 2020, dan mulai mengulirkannya secara terbatas pada Februari saat pembaruan Chrome 80.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aktif Secara Default

(ilustrasi/theverge.com)

Google mengatakan, Chrome akan mengadopsi tampilan UI baru dan peningkatan kemampuan browser untuk mendeteksi spam notifikasi yang kerap muncul di website.

Perusahaan juga menyebutkan, sistem baru ini nantinya akan aktif secara default bagi semua pengguna pada Juli mendatang, dengan dirilisnya Chrome 84.

Menurut Google, Chrome akan mulai memblokir dan menyembunyikan semua jendela notifikasi yang "dibuat untuk menyesatkan, mengelabui, atau memaksa pengguna untuk mengizinkan notifikasi itu aktif."

 

3 dari 3 halaman

Google Akhiri Dukungan untuk Deretan Aplikasi Chrome

Ilustrasi Google

Google mengumumkan jadwal penghentian dukungan untuk aplikasi-aplikasi Chrome di semua platform. Dukungan untuk aplikasi-aplikasi Chrome akan berakhir mulai Juni 2020.

Dilansir dari The Verge, Jumat (17/1/2020), aplikasi Chrome merupakan aplikasi berbasis web yang bisa dipasang di Chrome. Tampilan dan fungsinya mirip seperti aplikasi yang ada di desktop.

Beberapa aplikasi Chrome yang sudah dipasang kemungkinan akan dialihkan ke web seperti kebanyakan aplikasi-aplikasi Google lainnya. Ekstensi Chrome yang berbeda dari aplikasi-aplikasi Chrome, akan tetap berfungsi dengan baik.

Google pertama kali mengumumkan rencana penghentian dukungan untuk aplikasi-aplikasi Chrome di Windows, macOS, dan Linux, pada 2016. Hal ini disebabkan hanya sekira satu persen pengguna platform itu yang aktif menggunakan layanan-layanan tersebut.

(Ysl/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini