Sukses

Fitbit Cari Calon Pengakuisisi?

Fitbit telah berdikusi dengan bank investasi, Qatalyst Partners, tentang peluang perusahaan mencari calon pengakuisisi.

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan di pasar smartwatch dan fitness tracker semakin sengit dengan kehadiran Apple, Samsung, dan sejumlah perusahaan lain dari Tiongkok. Tekanan tersebut dilaporkan membuat Fitbit mempertimbangkan untuk mencari calon pengakuisisi.

Dilansir dari Reuters, Selasa (24/9/2019), Fitbit telah berdikusi dengan Qatalyst Partners tentang peluang perusahaan untuk mencari calon pengakuisisi.

Namun sejauh ini Fitbit belum memutuskan untuk menjual perusahaan dan belum ada kepastian mengenai hal tersebut.

Menurut sumber, Qatalys menyarankan Fitbit untuk mengeksplorasi keputusannya selama beberapa pekan ini. Hal tersebut diharapkan dapat menarik minat akuisisi dari pemilik Google, Alphabet, serta perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

Sejauh ini belum ada pihak resmi yang berkomentar. Reuters melaporkan, Fitbit dan Alphabet enggan mengomentari rumor dan spekulasi. Sementara pihak Qatalyst tidak merespons ketika dimintai komentar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjuangan Fitbit

Menurut data perusahan riset International Data Corporation (IDC) yang dipublikasikan pada 3 Desember 2018, Fitbit merupakan perusahaan wearable ketiga terbesar dalam hal pengapalan pada kuartal III 2018. Perusahaan beradal di belakang Xiaomi dan Apple.

Seiring waktu, persaingan di pasar kian memanas. Pangsa pasar Fitbit turun ke nomor empat pada kuartal IV 2018, lalu ke posisi lima pada kuartal I 2019 dengan 5,9 persen pangsa pasar.

Persaingan perangkat wearable memang berlangsung cukup ketat. Di kategori smarwatch, Fitbit menghadapi persaingan sengit dari Apple dan Samsung dengan pangsa pasar lebih besar berkat perangkat yang lebih canggih.

Pada saat bersamaan, dominasi Fitbit di sektor fitness tracker kian terkikis oleh perangkat yang lebih murah dari perusahaan-perusahaan seperti Huawei dan Xiaomi.

Fitbit memangkas proyeksi pendapatan 2019 pada Juli lalu disebabkan penjualan smartwatch murah terbaru, Versa Lite, yang mengecewakan.

Fitbit sendiri telah melakukan berbagai hal untuk membuat perusahaan terus berkembang. Perusahaan yang membantu mempelopori perangkat wearable ini, telah bermitra dengan perusahaan asuransi kesehatan, serta melakukan akuisisi di pasar kesehatan, sebagai bagian dari upaya mendiversifikasi aliran pendapatannya.

Pada Agustus lalu, Fitbit menandatangani kontrak dengan pemerintah Singapura untuk menyediakan layanan dan fitness tracker kebugaran.

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu juga meluncurkan smartwatch terbaru, Versa 2, dengan menambahkan asisten suara Amazon.com yaitu Alexa, pembayaran online, dan penyimpanan musik untuk kemampuan perangkat tersebut.

(Din/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.