Sukses

Organ Tubuh Buatan Printer 3D Siap Dijual

Inovasi printer 3D bahkan mampu memproduksi organ dari sampel sel yang kecil.

Liputan6.com, Jakarta - Keberhasilan baru dalam mencetak jaringan vaskular dari sel-sel hidup menunjukkan bahwa perkembangan printer 3D melaju dengan sangat cepat. Inovasi ini bahkan mampu memproduksi organ tubuh dari sampel sel yang kecil.

Akhir bulan lalu, Prellis Biologics bahkan mengumumkan putaran pendanaan senilai US$ 8,7 juta atau sekitar Rp 124 miliar. Demikian seperti dikutip dari laman TechCrunch, Selasa (13/8/2019).

Sementara sebuah perusahaan bernama Volumetric Bio (berdasarkan penelitian dari sejumlah universitas berbeda) memperlihatkan kemajuan yang signifikan pada awal tahun ini.

Kesuksesan dari Prellis Biologics adalah menjual organ tubuh: struktur jaringan pembuluh darah ke lembaga penelitian dan berharap untuk menyediakan cangkok kulit vaskularisasi, penjualan produksi insulin, dan vascular shunt yang dibuat dari jaringan pasien yang membutuhkan dialisis.

"Penciptaan vascular shunt yang dibuat dari sel pasien sendiri harus meningkatkan kemungkinan prosedur bekerja dengan sukses," kata Melanie Matheu, Chief Executive Officer dan Co-founder Prellis Biologics.

Ia mengklaim, perawatan yang diusulkan oleh Prellis dapat meningkatkan kualitas hidup dan umur panjang dari orang-orang yang membutuhkan ginjal.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kantung Udara Buatan

Beberapa bulan sebelumnya, tim peneliti yang dipimpin oleh bioengineer Jordan Miller dari Rice University dan Kelly Stevens dari University of Washington (UW) dengan kolaborator dari UW, Duke University, Rowan University dan firma desain, Nervous System, mengungkapkan model dari kantung udara yang meniru fungsi paru-paru manusia.

Model ini dapat mengirimkan oksigen ke pembuluh darah di sekitarnya, dan menciptakan jaringan pembuluh darah yang meniru lorong-lorong tubuh manusia.

"Salah satu penghambat untuk menghasilkan penggantian jaringan fungsional adalah ketidakmampuan kami untuk mencetak pembuluh darah kompleks yang dapat memasok nutrisi ke jaringan yang padat,” kata Miller, asisten profesor bioteknologi di Rice's Brown School of Engineering, dalam sebuah pernyataan.

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.