Sukses

Menristekdikti Ajak Perusahaan Teknologi Berkolaborasi dengan Kampus

Tanpa adanya kolaborasi, perguruan tinggi dan industri akan mengalami kesenjangan antara lulusan dengan penggunanya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir turut meresmikan pusat pengembangan AI hasil kolaborasi Tokopedia dan Universitas Indonesia (UI) yang berlokasi di Gedung Baru Fasilkom, Kampus UI Depok.

Nasir mengatakan, dirinya sangat senang dengan kolaborasi antara perusahaan teknologi dengan perguruan tinggi. Pasalnya, tanpa adanya kolaborasi, perguruan tinggi dan industri akan mengalami kesenjangan antara lulusan dengan penggunanya, dalam hal ini adalah perusahaan.

"Perguruan tinggi ke depannya bisa berkolaborasi dengan industri, termasuk perusahaan teknologi sebagai user. Oleh karenaya saya senang sekali dengan MoU antara user yakni Tokopedia dengan Fasilkom Universitas Indonesia dalam bentuk AI Center of Excellence," tutur Nasir di Kampus UI Depok, Kamis (28/3/2019).

Dengan pusat pengembangan AI kolaboratif ini, nantinya lulusan Fasilkom UI bisa mempelajari tentang kemampuan teknologi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Guru besar bidang akuntansi Universitas Diponegoro ini berharap agar kolaborasi antara perguruan tinggi dan perusahaan teknologi bisa dilakukan secara masif. Dengan demikian, di kemudian hari, Indonesia tidak akan mengalami kesulitan terkait sumber daya manusia.

"Sekarang masalahnya para startup itu kesulitan mencari sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan industri tersebut. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada industri dalam hal ini Tokopedia bersama UI yang melakukan kolaborasi," kata Nasir.

Nasir juga berharap agar perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan perusahaan teknologi bukan hanya UI tetapi juga kampus lainnya.

"Kalau bisa lakukan hal yang sama, secara masif dalam skala nasional. Jika ini dilakukan bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi," ujar dia.

Nasir juga menyebut, tugas pemerintah dalam hal ini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) salah satunya adalah mengajukan RUU Sistem Inovasi Nasional Riset dan Teknologi kepada DPR.

Salah satu isinya adalah mengatur tentang riset yang harus berbasis pada kebutuhan industri, sehingga riset bisa tepat sasaran sesuai kebutuhan industri.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investasi Tokopedia ke Teknologi AI

Sementara itu, Co-Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, sebagai perusahaan teknologi, Tokopedia membutuhkan sumber daya manusia yang mahir dalam bidang teknologi. Sayangnya, jumlah tersebut masih sangat minim di Indonesia, demikian menurut William.

"Oleh karena itu, kolaborasi harus dilakukan mulai sangat dini, inisiatif seperti Tokopedia-UI AI Center of Excellence ini menjadi wadah sehingga praktisi dan akademi bisa berkolaborasi dari sangat dini," tutur William.

William mengatakan, Tokopedia akan terus mengucurkan investasi untuk meningkatkan teknologinya. Namun, investasi paling besar akan lebih mengarah ke teknologi AI.

"Setiap tahun Tokopedia mendapatkan pendanaan besar, kebanyakan akan dipakai untuk mengembangkan SDM karena Indonesia ini hanya dapat bersaing dari sisi teknologi kalau sumber daya manusia nya mampu bersaing, secara kemampuan juga," kata William.

Untuk meningkatkan kualitas SDM bidang teknologi di Indonesia, William mengatakan akan terus bekerja sama dengan universitas-universitas. Ia menyebut kolaborasi dengan UI ini hanyalah yang pertama. "Tentu kami akan masuk ke daerah-daerah, karena misi Tokopedia adalah pemerataan ekonomi secara digital, tidak hanya mereka yang ada di pulau Jawa," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, telah berkolaborasi dengan sekitar 100 universitas di Indonesia. "Kami berharap awalnya dari Tokopedia Corner, nanti akan menjadi Tokopedia AI Center seperti ini," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.