Sukses

Spotify Belum Mau Luncurkan Fitur Blokir

Spotify menilai fitur blokir sebagai ide yang menarik, tapi belum berencana mengimplementasikannya.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua layanan internet dilengkapi fitur blokir, tapi Spotify sampai saat ini belum memilikinya.

Mengingat Spotify belum memiliki fitur tersebut, maka semua orang bisa melihat apa yang kamu dengarkan jika mengetahui nama pengguna (username).

Pihak Spotify ketika diminta tanggapan soal fitur blokir, menyatakan hal tersebut sebagai ide yang bagus.

Kendati demikian, layanan tersebut mengatakan bahwa fitur blokir belum ada dalam rencana perusahaan untuk saat ini.

Persoalan fitur blokir ini mengemuka setelah sebuah laporan dari Buzzfeed dinilai bisa menjadi pertimbangan agar Spotify merilisnya secepat mungkin.

Buzfeed menulis kisah seseorang yang mengaku diikuti oleh mantan kekasihnya di Spotify dan membuatnya tidak nyaman.

"Meghan telah memblokir mantannya di setiap platform, tapi tidak bisa melakukannya di satu layanan yaitu Spotify. Mantannya mengikuti apa yang didengarkannya dan mengirim email berisi pesan bahwa Meghan masih ingin bersamanya," tulis Buzzfeed.

Menurut penutuan Meghan, pesan tersebut kerap bernada marah. "Ini menakutkan karena menunjukkan keputusasaannya untuk memantau aktivitas saya, serta khayalannya tentang kembali bersama," tutur Meghan.

Meghan bukan satu-satunya yang menginginkan fitur blokir tersedia di Spotify.

Banyak konsumen dilaporkan telah meminta kepada Spotify untuk mengimplementasikan fitur semacam itu selama beberapa tahun belakangan.

Pihak Spotify sendiri baru kali ini mengatakan bahwa fitur blokir merupakan ide bagus, meski belum ada rencana mengimplementasikannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Spotify Kantongi 75 Juta Pelanggan Berbayar

Setelah melantai di bursa saham, Spotify akhirnya merilis laporan finansial kuartal pertama untuk tahun ini. Berdasarkan data tersebut, Spotify tercatat memiliki 170 juta pengguna, dengan 75 juta di antaranya merupakan pelanggan berbayar.

Jumlah pelanggan Spotify mengalami peningkatan dari kuartal IV 2018 sebesar 71 juta. Jumlahnya tumbuh tujuh persen, tapi naik 45 persen jika dibandingkan satu tahun lalu.

Spotify memperkirakan jumlah pelanggan berbayar akan mengalami peningkatan menjadi 83 juta pada kuartal II 2018. Selain itu, Spotify optimistis paket berlangganan untuk pelajar dan keluarga masih mampu mempertahankam konsumen. Kerja sama dengan layanan Hulu pun dinilai akan menjadi salah satu penyokong pertumbuhan pengguna Spotify.

3 dari 3 halaman

Persaingan Spotify

Seiring dengan perkembangan bisnis streaming musik, persaingan Spotify tentu semakin ketat. Spotify boleh jadi unggul dibandingkan para kompetitornya untuk saat ini, tapi perusahaan menghadapi persaingan sengit dengan pesaing seperti Apple dan Google.

Google, misalnya, dilaporkan akan merilis Play Music di dalam YouTube dan Apple berada di belakangnya dengan 40 juta pelanggan berbayar.

Oleh karena itu, Spotify dinilai harus berkerja keras dan membuat para investornya bahagia dengan pertumbuhan yang baik, sehingga tidak tertinggal dari para kompetitornya.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.