Sukses

Donald Trump 'Terobsesi' dengan Amazon

Saham Amazon turun hampir lima persen setelah Donald Trump dilaporkan akan menekan bisnis raksasa e-Commerce tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Amazon.com Inc (Amazon) turun hampir lima persen pada Rabu (29/3/2018) waktu Amerika Serikat (AS), setelah situs berita Axios melaporkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terobsesi dengan perusahaan tersebut.

Trump disebut ingin "mengekang" kekuatan Amazon yang terus tumbuh. Dikutip dari Reuters, Minggu (31/3/2018), laporan dari Axios menyebutkan Trump telah membahas tentang penggunaan hukum antitrust (antipakat, persaingan) untuk mendesak Amazon.

Trump khawatir Amazon dapat menyingkirkan usaha kecil. Informasi ini berasal dari lima orang sumber, yang mengklaim turut membahas hal ini dengan Trump.

Selain itu, Trump juga ingin mengubah perlakuan pajak Amazon, isu yang telah diangkatnya secara terbuka pada tahun lalu. Kala itu, ia meminta pajak internet untuk para peritel online, meski Amazon sudah memungut pajak penjualan atas barang yang dijual secara langsung kepada konsumen.

Untuk saat ini belum ada kebijakan khusus yang dibuat pemerintahan Trump terkait "tekanan" terhadap Amazon atau peritel online lain.

"Presiden sudah mengatakan berulang kali bahwa ia selalu mencari cara untuk membuat 'lapangan bermain' yang setara untuk semua bisnis, dan kali ini juga tidak ada yang berubah. Ia selalu mempertimbangkan berbagai hal, tapi belum ada kebijakan khusus yang diputuskan untuk saat ini," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, ketika diminta berkomentar soal laporan Axios.

Pihak Amazon belum memberikan respons atas laporan Axios ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trump Kerap Kritik Amazon

Trump sendiri pernah mengeluh tentang Amazon secara pribadi. Menurutnya, perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos itu telah menjadi terlalu kuat.

Menurut sumber Reuters, Trump juga menghubungkan kekuatan Amazon dengan kepemilikan pribadi Bezos atas Washington Post. Ia menilai Washington Post menyampaikan berita palsu terkait pemerintahannya.

Ia juga menyebut surat kabar tersebut sebagai corong untuk kepentingan bisnis Bezos dan memberikan label #AmazonWashingtonPost di Twitter.

Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu dinilai kerap mengkritik Amazon terkait pajak dan pekerjaan, tanpa bukti yang kuat. Kali ini, Trump dilaporkan akan menggunakan hukum antitrust untuk menekan Amazon.

Menurut Jeffrey Jacobovitz dari firma hukum Arnall Golden Gregory LLP, desakan presiden menggunakan hukum antitrust untuk menghalangi sebuah perusahaan secara selektif, belum pernah terjadi sebelumnya.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.