Sukses

Otoritas Inggris Geledah Kantor Cambridge Analytica

Information Commissioner Office mulai menggeledah kantor Cambridge Analytica terkait kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook.

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul skandal kebocoran data Facebook yang sempat menghebohkan publik, otoritas Inggris mulai melakukan investigasi. Adalah Information Commissioner Office (ICO) yang diketahui telah menggeledah kantor Cambridge Analytica (CA).

Dikutip dari The Guardian, Minggu (25/3/2018), penggeledahan itu dilakukan pada Jumat malam waktu setempat. Proses yang melibatkan sekitar 18 petugas ICO di kantor pusat CA di London itu baru selesai pada Sabtu dini hari waktu Inggris.

"Kami sekarang akan menilai dan mempertimbangkan bukti sebelum memutuskan langkah selanjutnya dan menyimpulkan," tutur juru bicara ICO dalam sebuah pernyataan.

Langkah untuk menggeledah kantor CA sendiri dilakukan setelah adanya surat perintah pada Jumat malam. Penggeledahan ini dilakukan untuk mencari akses terhadap aksi ilegal CA yang menggunakan data Facebook untuk keperluan kampanye politik.

"Kegiatan kali ini merupakan bagian dari investigasi yang lebih besar terkait penggunaan data pribadi untuk tujuan politik," tutur juru bicara itu. Investigasi ini juga akan fokus pada SCL Group, selaku perusahaan induk, dan Aleksandr Kogan.

Sebelumnya, Komite di Perlemen Inggris juga telah mengajukan pemanggilan pada CEO Facebook Mark Zuckerberg. Ia diminta untuk memberikan penjelasan terkait skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook.

Komite memanggil Zuckerberg untuk memperoleh keterangan langsung. Pemanggilan ini juga berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan data untuk referendum Brexit yang berujung pada keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Pemanggilan ini terjadi beberapa hari setelah sejumlah pejabat Inggris mendesak Facebook turut bertanggung jawab. Anggota Komite Media Parlemen Inggris Damian Collins menyebut Facebook telah 'lalai dan membohongi parlemen'.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa Bos Facebook Telat Merespons?

Petinggi Facebook sempat dicari-cari warganet karena mereka bungkam soal skandal Cambridge Analytica. Karena hal itu, warganet pun memainkan tagar #WheresZuck sambil mencibir Mark Zuckerberg dan juga COO Facebook Sheryl Sandberg.

Alex Stamos, Chief Security Officer di Facebook, mengatakan bahwa para karyawan di Facebook terus bekerja seharian untuk mengurus kasus ini.

Sampai akhirnya Zuckerberg meminta maaf dan menyatakan siap dipanggil Kongres (Majelis Permusyawarahan Rakyat di Amerika Serikat). Sheryl Sandberg sendiri menyesali keterlambatan respons mereka.

"Terkadang, dan aku bisa bilang seperti minggu ini, kami berbicara terlalu lambat," ucap Sandberg. "Bila aku bisa mengulang hidup minggu ini lagi, saya pastinya akan membuat Mark dan diri saya sendiri untuk angkat suara lebih awal," ujarnya.

Ia pun menambahkan bahwa mereka di Facebook tidak bisa cepat-cepat berkomentar karena sedang mendalami masalah ini.

3 dari 3 halaman

Siap Dipanggil Pemerintah

Setelah menghilang dalam beberapa hari akibat skandal kebocoran puluhan juta data pengguna Facebook, akhirnya Mark Zuckerberg angkat suara lewat pernyataan resmi di Facebook dan wawancara di berbagai media.

Kali ini pendiri Facebook itu tidak hanya meminta maaf, tetapi juga mengaku siap dipanggil oleh Kongres jika memang diperlukan untuk memberi keterangan.

"Saya terbuka pada hal itu," ucap Zuckerberg seperti yang dilansir oleh Recode.

"Kami sebetulnya cukup sering melakukannya. Ada banyak topik berbeda yang Kongres butuh dan ingin ketahui," tambahnya. Ia juga memastikan pihak Kongres mendapatkan akses informasi yang mereka perlukan.

Zuckerberg minta maaf bila mengecewakan para pengguna Facebook setelah Cambridge Analytica menyalahgunakan 50 juta data yang mereka ambil dari pengguna.

"Kami membuat masyarakat kecewa, dan aku merasa sangat menyesal, dan aku minta maaf tentang hal itu," ucapnya.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.