Sukses

Alibaba Pakai Kecerdasan Buatan untuk Ternak Babi

Untuk mendapatkan daging babi berkualitas, Alibaba berinisiatif untuk melibatkan teknologi keccerdasan buatan untuk beternak babi.

Liputan6.com, Beijing - Alibaba berinisiatif memakai teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) untuk beternak babi.

Dilansir dari Futurism, Rabu (21/2/2018), Tiongkok memang merupakan produsen dan konsumen babi terbesar dibandingkan negara-negara lain.

Diperkirakan ada lebih dari 700 juta babi di Tiongkok, dan hal itu menyulitkan para peternak. Apalagi babi ternyata cukup sulit diurus.

Saat ini, peternak menggunakan Identifikasi Frekuensi Radio (Radio Frequency Identification, RFID) untuk memonitor lokasi para babi.

Namun, alat tersebut harganya mahal. Akibatnya, para peternak kesulitan untuk memberikan kalung ke setiap babi untuk memindai mereka.

Jadi, bisa dibayangkan bila sebuah peternakan memiliki jutaan babi, tentunya memasang alat RFID akan menyulitkan.

Inilah yang ingin Alibaba ubah, yakni dengan menggunakan ET Brain yang didukung oleh kecerdasan buatan untuk membantu mengurus populasi babi.

ET Brain sendiri dikembangkan oleh Alibaba yang memiliki tujuan menyelesaikan masalah bisnis dan sosial yang kompleks.

Karena itu, Alibaba menjalin kerja sama dengan korporasi peternakan babi Dekon Grup dan manufaktur pakan babi Tequ Group untuk mengembangkan sistem pelacakan babi yang diperkuat oleh kecerdasan buatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sistem Dapat Memonitor Kesehatan Babi

Apabila RFID hanya bisa memonitor lokasi babi, teknologi ET Brain dapat juga memberikan informasi infra merah yang dapat memperkirakan kesehatan hewan.

Bukan hanya temperatur, sistem ET Brain juga memiliki kemampuan pengenalan suara (voice recognition). Contoh, suara babi yang batuk dapat dikenali, selain itu peternak bisa tahu suara dengkingan anak babi jika anak babi tersebut sedang dalam bahaya.

Alibaba percaya fitur ini dapat menurunkan kematian anak babi sebesar tiga persen. Namun, belum bisa dipastikan apakah para peternak babi di Tiongkok ingin memakai teknologi tersebut.

Akan tetapi bila ternyata ada perubahan bagus, pastinya pemakaian sistem ini akan menyebar ke wilayah yang lebih luas.

3 dari 3 halaman

Kecerdasan Buatan Akan Mengambil Pekerjaan Peternak Babi?

Implementasi kecerdasan buatan memang praktis dan berpotensi memudahkan pekerjaan manusia.

Namun, muncul spekulasi bahwa kehadiran kecerdasan buatan juga mengurangi kesempatan manusia untuk bekerja, terutama bila pekerjaannya bisa diselesaikan dengan robot.

Penggunaan kecerdasan buatan yang dilakukan Alibaba juga menimbulkan pertanyaan, apakah ia akan merebut pekerjaan dari para peternak babi? Sayang, pertanyaan tersebut masih bersifat 'abu-abu' dan belum ada yang bisa memastikan.

Lalu bagaimana dengan pekerjaan kamu? Apakah pekerjaan kamu terancam kecerdasan buatan dan robot?

Kamu bisa mengecek di situs Will Robot Take My Job di sini untuk memeriksa persentase kemungkinan pekerjaan kamu diambil oleh robot.

Cukup dengan memasukan pekerjaan kamu dengan Bahasa Inggris, dan persentase pun akan muncul dilengkapi dengan level resiko robot mengambil alih pekerjaanmu.

Situs tersebut mengambil data dari laporan yang berjudul The Future of Employment: How Susceptible Are Jobs to Computerisastion? (Masa Depan Ketenagakerjaan: Bagaimana Pekerjaan Dipengaruhi Komputerisasi?).

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.