Sukses

Viral, Foto Kepsek Dianiaya Bikin Warganet Geram

Kasus kekerasan terhadap guru semakin mengkhawatirkan. Terbaru, ada video viral yang memperlihatkan seorang Kepala Sekolah dianiaya secara brutal.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang Kepala Sekolah di SMP IV Lolak, Sulawesi Utara, dianiaya oleh seorang orang tua murid. Kejadian ini disebarkan oleh akun Facebook Alfred Bustian Kaemba di sebuah grup.

Pada foto-foto tersebut, tampak seorang guru perempuan duduk dengan bagian wajah dan baju bagian depannya tampak dibasahi darah.

Sang guru duduk di sofa sembari menatap ruangannya yang berantakan. Bercak-bercak darah juga terlihat pada helaian tisu di sofa.

Di foto lain, terdapat luka yang cukup dalam pada pergelangan tangan kanan sang guru

Perbuatan ini dilakukan oleh wali murid yang tidak terima anaknya dihukum. 

Pemilik akun Alfred Bustian Kaemba menulis di grup bernama MANGUNI TEAM123/Tetengkoren Berguna:

"gembali lagi terjadi penganiayaan terhadap guru oleh wali murid,kepala sekolah smp 4 lolak di aniaya oleh orang tua muridkejadian tadi pagi jam 10 pagi,kepala sekolah dipukul pke meja kaca, dan kaki meja,,,hanya krna kepala sekolah menegur siswa dan menyuruh buat surat pernyataan atas kenakalan yg dilakukan siswa tersebut.sangat dj sayangkan."

Kasus ini sangat memprihatinkan, apalagi belum ada sebulan lalu ada kasus seorang guru yang tewas dianiaya murid. 

Kasus mengenaskan ini, jelas membuat para warganet geram. Pantauan Tekno Liputan6.com pada Kamis (15/2/2018), banyak yang menyayangkan kejadian tersebut. Berikut kumpulan komentar para warganet.

"Suruh org tua buat sklh sendiri, jd guru sendiri, buat ijasa sendiri dan kerjakan anaknya di perusahan sendiri dan gajikan anak sendiri... Supaya puas." ujar pengguna bernama Fornika Salibana

"Proses itu, mo jadi apa tu anak kalo ortu mengajarkan kekerasan!!!" kata pengguna bernama Maisyel Juliantry.

"Kasihan skali.....Guru adalah Pahlawan tanpa Jasa.....Sabar ya bu guru Semoga cpt sembuh." timpal seorang pengguna bernama Olga Loho.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus Guru Budi

Sebelum kejadian ini, masyarakat sempat dibuat geger dengan penganiayaan yang menimpa guru kesenian SMA Negeri I Torjun-Sampang, Madura, Ahmad Budi Cahyono dinilai sudah di luar batas kewajaran. Budi meninggal diduga akibat dipukul siswanya. Insiden tersebut terjadi Kamis siang, 1 Februari 2018.

Saat pelajaran berlangsung, MH tidak mendengarkan materi yang disampaikan Budi. Dia mengganggu teman-teman sekelasnya. "Dia (MH) mencoret-coret lukisan teman-temannya," ucap Barung.

Melihat tingkah usil itu, guru Seni Rupa itu kemudian menegur MH. Namun bukannya diam, MH justru semakin menjadi-jadi mengganggu teman-temannya. Budi kemudian mengambil cat lukis dan mencoret pipi MH.

Rupanya, apa yang dilakukan sang guru itu tidak bisa diterima MH. Sejurus kemudian dia memukul Budi. Aksi penganiayaan itu sempat dilerai para guru dan teman-teman sekelas MH.

Diagnosis dokter dari rumah sakit dr Soetomo Surabaya menyebut korban murid aniaya guru ini mengalami mati batang otak sehingga membuat semua organ tubuh Budi tidak berfungsi.

 

3 dari 3 halaman

FSGI Mendorong Pemerintah Memberi Perlindungan untuk Guru

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merespons hal itu. FSGI berpendapat, insiden penganiayaan yang terjadi menjadi perhatian dan harus memberikan efek jera kepada para siswa yang berpotensi melakukan tindak kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Sementara itu, bagi para pendidik harus menyadari, dalam melaksanakan tugas ada risiko berbahaya seperti yang dialami Budi.

“Oleh karena itu, FSGI mendorong pemerintah, terutama dinas-dinas pendidikan di daerah untuk memberikan perlindungan kepada para guru dalam menjalankan profesinya, terutama di lingkungan sekolah,” ujar Sekjen FSGI, Heru Purnomo

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.