Sukses

Menakutkan, Begini Cara CIA Lakukan Peretasan via Router

Dengan alat peretasan bernama Cherry Blossom, CIA mampu melakukan serangan siber dari jarak jauh yang menyerang lewat router.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir di semua gedung di Amerika Serikat dijangkau oleh akses internet menggunakan router. Keberadaan router jadi gerbang hampir setiap jaringan dan menawarkan akses penuh terhadap data penggunanya.

Sayangnya hanya sedikit tindakan pengamanan yang dilakukan untuk mencegah serangan siber dari jarak jauh yang menyerang lewat router. Menariknya, tak semua serangan selalu berasal dari penjahat siber.

Berdasarkan sebuah dokumen yang baru dipublikasikan oleh WikiLeaks, CIA disebut-sebut tengah mengembangkan dan menjalankan perangkat untuk meretas router yang ada di berbagai tempat.

Mengutip laman The Verge, Minggu (18/6/2017), dalam dokumen WikiLeaks, disebutkan sebuah program bernama Cherry Blossom yang dipakai CIA untuk meretas data pengguna internet. Program ini memanfaatkan firmware router yang telah dimodifikasi untuk mengubahnya jadi alat pengintai.

Dengan begitu, Cherry Blossom memungkinkan seorang agen untuk memantau trafik internet milik targetnya. Program itu juga bisa memindai informasi penting seperti kata sandi, hingga mengarahkan target ke laman yang diinginkan oleh si penyerang.

Dokumen tersebut secara umum berisi berbagai alat yang digunakan CIA untuk meretas target, termasuk produk-produk Apple hingga TV pintar besutan Samsung. Dokumen itu hanya berisi laporan peralatan CIA hingga tahun 2012. Namun dalam lima tahun terakhir, tak jelas disebutkan bagaimana alat peretas milik CIA ini telah berkembang.

Sekadar diketahui, dokumen tersebut mendeskripsikan berbagai versi dari Cherry Blossom yang masing-masing sesuai dengan merek dan model router tertentu. Beberapa merek router yang disebutkan di laporan itu antara lain Asus, Belkin, Buffalo, Dell, DLink, Lynksys, Motorola, Netgear, Senao, hingga US Robotics dengan jumlah router mencapai 25 macam.

Petunjuk manual dalam dokumen itu juga menjelaskan bagaimana agen-agen CIA bisa memasang firmware yang telah dimodifikasi itu. Kemungkinan, pemasoknya antara pabrik pembesut router atau justru salah satu pengelola  router itu.

(Tin/Why)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.