Sukses

5 Masalah Pada Smartphone dan Cara Mengatasinya

Smartphone memang memudahkan penggunanya, namun ada sejumlah masalah yang datang bersamaan dengan penggunaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran smartphone mulai menggantikan komputer desktop dan laptop. Ke mana pun kita pergi selalu membawa smartphone, termasuk saat mengerjakan sesuatu dengan bantuan perangkat pintar.

Meski begitu, ada beberapa masalah dari pergantian gaya hidup yang lebih ringkas dan paktis ini. Mengutip laporan Make Use Of, Rabu (7/12/2016), berikut kami paparkan satu per satu.

1. Tak Bisa Mengkustomisasi Hardware 

Kamu bisa membeli sebuah komputer desktop atau pun membeli macam-macam komponen dan merakitnya sesuai kemauan kamu. Jika kamu merasa RAM-nya kurang besar, memorinya kurang luas, semuanya bisa kamu tambah sendiri.

Sayangnya, tidak demikian pada smartphone. Bagaimana jika butuh prosesor yang lebih cepat, baterai lebih besar atau kamera yang lebih baik?

Salah satu caranya adalah mengganti smartphone dengan model terbaru. Hal ini tentu tak mudah bagi kebanyakan orang.

Ilustrasi komponen sebuah smartphone

Apa yang bisa dilakukan? Ada baiknya kamu memilih smartphone yang memiliki dukungan slot microSD dan baterai yang bisa diganti. Nah, kebanyakan dari opsi ini bisa ditemukan pada smartphone murah atau kelas menengah.

Meski level ini tak sama dengan proses kustomisasi pada PC, namun penggantian baterai bermasalah dan menambah besaran memori merupakan cara mudah untuk membuat ponsel lebih baik tanpa harus menggantinya.

2. Smartphone Sekali Pakai

Produsen tak ingin penggunanya memperbaiki smartphone dan lebih senang menggantinya dengan model terbaru tiap satu atau dua tahun sekali.

Karenanya, para produsen membuat produk sederhana bagi pengguna tanpa memperbolehkan mereka mengganti hardware di dalamnya.

Tentunya, ini merupakan bentuk pemborosan. Apa yang bisa dilakukan? Usahakan untuk menggunakan smartphone selama mungkin.

Di Eropa, pengguna bisa membeli sebuah ponsel Fairphone. Ponsel ini adalah produk smartphone yang dibuat dari bahan daur ulang, sehingga bahan-bahan dari smartphone usang masih bisa dipakai. Meski begitu, performanya tetap baik sekaligus ramah lingkungan.

Ponsel ramah lingkungan, Fairphone (Sumber: Newsweek)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ganggu Interaksi Langsung

3. Smartphone Mengganggu Interaksi Langsung

Saking tak bisa lepasnya pengguna dari smartphone, banyak orang yang memilih ngobrol lewat aplikasi chatting dibandingkan bertatap muka langsung.

Saat sedang mengobrol langsung pun, kebanyakan orang zaman sekarang justru menatap layar ponselnya. Meski membantu untuk berkomunikasi jarak jauh, hal ini cukup mengganggu bukan?

Cukup mudah untuk menghindari hal ini yakni dengan menaruh dulu smartphone kamu saat sedang mengobrol atau berinteraksi langsung dengan orang lain. Dengan demikian, obrolan pun tak terganggu dan percakapan berlangsung lebih hangat.

Ilustrasi pengguna smartphone (huffingtonpost.com)


4. Smartphone Tak Punya Privasi

Smartphone bukanlah satu-satunya perangkat pintar di rumah kamu, ada desktop, laptop, hingga tablet. Terkadang pengguna ingin mengakses file yang sama melalui perangkat-perangkat pintar tersebut.

Bahkan di waktu yang sama, media sosial dan layanan online lainnya telah menggantikan perangkat 'tradisional' itu. Meski nyaman, hal ini tentu jauh dari menjaga privasi.

Kadang untuk menggunakan sebuah aplikasi, pengguna harus memberikan data pribadinya ke satu perusahaan dan bisa jadi terus bergulir ke perusahaan lain jika aplikasi yang dimaksud diakusisi pihak lain.

Pemerintah dan korporasi pun meminta akses atas data-data milik pengguna. Selain itu, serangan hacker pun terus mengancam tiap harinya.

Foto: Ilustrasi malware di smartphone (ibitimes.co.uk)

Apa yang bisa dilakukan? Jika ada sebuah aplikasi yang meminta kamu untuk sign in ke sebuah akun, pikirkan dua kali sebelum memberikan informasi kamu.

Untuk itu, jika ada akun media sosial yang tak lagi kamu pakai, lebih baik hapus. Disarankan untuk mentransfer file melalui FTP atau ruang penyimpanan awan (cloud) lokal daripada menyimpanannya di server luar negeri.

5. Smartphone Bikin Ketagihan

Komputer memang bikin ketagihan saat digunakan untuk hal-hal menyenangkan, namun smartphone menimbulkan kecanduan yang lebih parah.

Banyak orang yang kemana-mana tidak lepas dari smartphone mereka. Misalnya ke sekolah, kamar mandi, berkencan, lari pagi, dan bahkan saat mau tidur masih menggenggam smartphone.

Pengguna smartphone

Lantas, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi ketergantungan ini? Caranya, hapus atau uninstall aplikasi yang bikin kamu kecanduan. Dijamin, hal ini bakal mengurangi rasa kecanduan kamu menatap dan beraktivitas dengan smartphone.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.