Sukses

Lenovo Bicara soal Layanan Purnajual

Lenovo tengah mengembangkan sebuah sistem (tool) sehingga pengguna tidak perlu datang ke pusat layanan purnajual untuk mengurus perangkatnya

Liputan6.com, Berlin - Salah satu pertimbangan orang ketika membeli gadget baru adalah layanan purnajual (aftersales service). Ini penting, meski perusahaan memberikan garansi (biasanya setahun), bagaimanapun juga, gadget adalah perangkat elektronik yang memiliki potensi rusak.

Ketika disinggung mengenai layanan purnajual Lenovo, Ken Wong, President of Lenovo Asia Pacific dan Senior Vice President of Lenovo Group, di sela-sela acara Lenovo di Internationale Funkausstellung 2016 (IFA 2016) di Berlin, Jumat (2/9/2016), mengungkapkan bahwa Lenovo telah meningkatkan pelayanannya.

"Salah satu data yang kami dapat beberapa tahun terakhir ini adalah, lebih banyak pelanggan melakukan konsultasi layanan melalui internet. Mereka meminta saran, panduan, dan sebagainya tentang perangkat mereka melalui akun-akun media sosial layanan kami," ujar Ken menjawab pertanyaan Tekno Liputan6.com.

Namun di sini, Ken menekankan bahwa produk yang sempurna, dalam arti telah melalui serangkaian uji kendali mutu (quality control), tentu memiliki tingkat kemungkinan mengalami kerusakan yang lebih rendah.

Di samping itu, Ken mengutarakan bahwa Lenovo tengah mengembangkan sebuah sistem atau tool di mana pengguna tidak perlu datang ke pusat layanan purnajual untuk mengurus perangkatnya, bahkan bila perangkatnya rusak sekalipun.

Sekadar untuk diketahui, Lenovo merupakan salah satu pemain terbesar di Indonesia, bahkan untuk pasar ponsel 4G. Hal itu salah satunya ditunjang oleh kehadiran pabrik di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 2015 lalu.

Dengan demikian, Lenovo tidak kesulitan untuk memasarkan ponsel 4G besutannya karena tidak terkendala oleh aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri. Kemudian dari segi harga, Lenovo mematok harga kompetitif.

Dijelaskan Ken Wong, selain Indonesia, Lenovo punya pangsa pasar besar di Amerika Latin. "Kami adalah pemain besar di Brasil dan beberapa negara lainnya di Amerika Latin," tutur Ken menutup penjelasannya.

(Why/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini