Sukses

11 Tahun Lagi, Umat Manusia Bisa `Hijrah` ke Planet Mars

Dengan pesawat milik SpaceX, manusia bisa pergi ke planet Mars dalam kurun waktu yang singkat.

Liputan6.com, California - Mustahil kedengarannya jika umat manusia bisa hidup di luar angkasa seperti hidup di Bumi. Namun, ketidakmungkinan tersebut ditepis oleh Elon Musk, pendiri Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX), sebuah perusahaan manufaktur aerospace dan transportasi luar angkasa. 

Musk mengatakan, bahwa dalam waktu sebelas tahun lagi umat manusia bisa `pindah` ke planet Mars. Ia pun mengungkap bahwa SpaceX miliknya akan lebih banyak membeberkan kemungkinan-kemungkinan terkait transportasi manusia ke planet Merah tersebut.

Menurut yang dilaporkan laman Business Insider, dan dikutip Jumat (28/8/2015), Musk yang juga merupakan pendiri Tesla Motors tersebut mengungkap rencananya dengan menghadirkan Mars Colonial Transporter, sebuah pesawat luar angkasa buatan SpaceX yang akan membawa umat manusia menginjakkan kakinya di Mars.

Dijelaskan, Mars Colonial Transporter akan memiliki ukuran 100 kali lebih besar dibandingkan dengan kendaraan Suburban Utility Vehicle (SUV). Pesawat luar angkasa ini akan mengangkut seratus orang dalam waktu yang bersamaan untuk pergi ke Mars.

Kepala divisi pengembangan mesin SpaceX, Tom Mueller, mengatakan bahwa Mars Colonial Transporter akan menggunakan sembilan mesin yang bernama `Raptor` pada satu roket di pesawat tersebut. Mesin tersebut memungkinkan Mars Colonial Transporter bisa membawa beban seberat 100 ton ke Mars.

Selain itu, SpaceX juga akan menggunakan roket besar dengan ukuran diameter 10 meter atau tiga kali lebih besar dari ukuran roket Falcon 9. Tentunya, dengan segudang alat berat yang mampu membuat Mars Colonial Transporter dapat bekerja, diperlukan dana yang tidak sedikit. Sampai saat ini, SpaceX diungkap memiliki kendala terkait terbatasnya dana dan kekurangan peralatan teknologi.

"Yang kami perlukan untuk saat ini adalah dengan mendapatkan cara yang termurah untuk bisa pergi ke Mars. Oleh karena itu SpaceX akan berusaha untuk merealisasikan hal tersebut dengan Mars Colonial Transportation," tutur Musk.

SpaceX sendiri rupanya telah dikontrak oleh NASA untuk mengembangkan kapsul luar angkasa untuk membawa muatan dan astronot ke International Space Station (ISS). SpaceX dinilai berhasil dalam meluncurkan pasokan ke ISS. NASA pun berencana untuk menguji penerbangan manusia pertama dengan kapsul SpaceX pada dua atau tiga tahun ke depan.

Tak hanya itu, NASA juga bekerjasama dengan SpaceX untuk misi eksplorasi Mars tanpa awak yang dinamakan Red Dragon. Misi tersebut memungkinkan ilmuwan untuk meneliti sampel yang dibawa dari Mars ke Bumi pada tahun 2022 mendatang.

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini