Sukses

Hacker Incar Pengguna Android Lewat SMS

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu sistem operasi yang banyak digunakan, Android tidak serta merta dijamin 100 persen aman untuk digunakan. Beberapa peneliti keamanan mobile di Zimperium menemukan bahwa hacker dapat menyerang pengguna Android hanya dengan menggunakan pesan singkat (SMS) sederhana.

Pesan singkat yang dikirimkan hacker itu dapat meretas perangkat korbannya serta mengambil alih perangkat tersebut, termasuk menggunakan kamera, mikrofon, dan aplikasi yang ada di perangkat itu.

Peretasan dengan pesan singkat ini semakin berbahaya karena pengguna tidak sadar perangkatnya telah diretas. Demikian dilaporkan laman Mirror, Selasa (4/8/2015).

"Proses (peretasan) nya begitu cepat, bahkan sebelum notifikasi pesan masuk diterima oleh pengguna", ucap Joshua Drake, peneliti keamanan di Zimperium.

Hacker (wired.com)

Drake menambahkan, biasanya peretas menggunakan file yang salah dibuka oleh korbannya, namun tidak dengan serangan lewat pesan singkat ini, sang korban tidak perlu mengakses file yang diisi dengan video pendek untuk diserang. Berdasarkan penelitian, proses peretasan dapat dilakukan seketika pesan diterima oleh korban.

Adanya ancaman ini membuat Google harus bekerja keras untuk mengatasi ancaman ini. Google menyatakan bahwa keamanan pengguna Android merupakan hal yang penting, sehingga mereka akan meresponnya dengan cepat. Tambalan (patch) keamanan juga telah dibagikan bagi para rekanan untuk dapat digunakan di banyak perangkat.

Google juga menambahkan bahwa kebanyakan dari perangkat Android, termasuk perangkat baru, memiliki teknologi yang berguna untuk mencegah peretasan. Selain itu, perangkat Android juga telah disertai dengan aplikasi Sandbox yang dibuat untuk melindungi data dan aplikasi penggunanya.

Meskipun demikian, untuk mencegah ancaman ini di kemudian hari, salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi pesan bawaan Android. Tindakan ini dapat dikatakan 'sedikit lebih aman' dibandingkan dengan aplikasi pesan pihak ketiga, karena aplikasi pesan pihak ketiga biasanya otomatis membuka pesan masuk, sehingga memperbesar kemungkinan masuknya peretas.

(dam/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.